tirto.id - Dalam bahasa Indonesia terdapat berbagai bentuk majas perluasan makna. Beberapa bentuk majas perluasan makna itu adalah ameliorasi dan peyorasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ameliorasi/ame·li·o·ra·si/ /améliorasi/ diartikan sebagai peningkatan nilai makna dari makna yang biasa atau buruk menjadi makna yang baik.
Sementara peyorasi dipahami sebagai perubahan makna yang mengakibatkan sebuah ungkapan dan menggambarkan sesuatu yang lebih tidak enak, tidak baik, dan sebagainya, misalnya kata perempuan sudah mengalami peyorasi, dahulu artinya 'yang menjadi tuan'.
Perbedaan kata ameliorasi dan peyorasi
Dikutip dari buku Perluasan Makna Kata dan Istilah dalam Bahasa Indonesia, kata ameliorasi (yang berasal dari bahasa Latin melior 'lebih baik') berarti 'membuat menjadi lebih baik, lebih tinggi, lebih anggun, lebih halus'.
Dengan kata lain, perubahan amelioratif mengacu kepada peningkatan makna kata; makna baru dianggap lebih baik atau lebih tinggi nilainya daripada makna dulu, misalnya kata wanita yang dianggap lebih sopan daripada kata perempuan.
Perubahan makna amelioratif atau perubahan makna membaik terkait dengan asosiasi makna sebagai leksem. Leksem dikatakan amelioratif jika kata atau leksem yang dulunya dinilai tidak baik atau netral sekarang bernilai baik atau lebih baik. Contoh ameliorasi, yaitu istri, kelompok, ibu, dan bunda.
Berbeda halnya dengan peyorasi. Peyorasi adalah suatu proses perubahan makna kata menjadi lebih jelek atau lebih rendah daripada makna semula.
Kata itu berasal dari bahasa Latin pejor 'jelek, buruk'. Proses peyoratif ini adalah kebalikan daripada proses amelioratif, misalnya kata tuli, yang pada masa lalu tidak dirasakan mengandung makna yang jelek, tetapi pada masa kini dirasakan kurang baik, kurang sopan, kasar. Contohnya yaitu, bini, gerombolan emak.
Contoh kata ameliorasi dan peyorasi
Berikut contoh ameliorasi dan peyorasi sebagaimana yang dilansir dari Buku Besar Bahasa Indonesia.
Ameliorasi
- bui; tahanan (lembaga pemasyarakatan)
- dipecat (diberhentikan dengan hormat)
- ditahan (dirumahkan)
- sogok-menyogok (pungutan lat)
- perempuan (wanita)
- laki (suami)
- bunting (hamil)
- buta (tuna netra)
- tuli (tuna rungu)
- pelacur (tuna susila)
- orang gila (cacat mental)
Peyorasi
- fundementalis (makna asal: orang yang berpegang pada prinsip)
- cuci tangan (makna asal: kegiatan mencuci tangan setelah makan dan bekerja)
- gerombolan (makna asal: orang yang berkelompok)
- kroni (makna asal: sahabat)
- oknum (makna asal: perseorangan)
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Alexander Haryanto