tirto.id - Jembatan merupakan salah satu produk konstruksi yang sangat berjasa besar bagi perjalanan kita. Tanpa jembatan, saat melakukan perjalanan dan harus menyeberang sungai, barangkali kita mesti menempuh rute yang memutar. Dengan demikian jembatan memangkas rute perjalanan kita menjadi lebih efisien.
Dalam hal pembangunan, fungsi jembatan tidak bisa dipandang sebelah mata. Jembatan bermanfaat sebagai sarana membuka akses satu daerah ke daerah lainnya.
Dengan adanya jembatan, mobilitas antarwilayah dapat terbantu sehingga perkembangan wilayah dapat berjalan maksimal.
Berdasarkan hal tersebut, lantas apa saja jenis-jenis jembatan dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari?
Jenis-jenis Jembatan Berdasarkan Bahan Bangunannya
Dikutip dari Prakarya (2017) yang ditulis Suci Paresti, dkk. jembatan dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan bangunan utamanya.
Jenis-jenis dan contoh jembatan menurut bahan bangunannya yaitu:
1. Jembatan Kayu
Jembatan berbahan dasar kayu ini biasanya mempunyai panjang relatif pendek dengan beban relatif ringan.
Jembatan ini jamak digunakan untuk keperluan penyeberangan pada wilayah yang lalu lintasnya tidak terlalu padat.
Jembatan jenis ini biasanya dilewati dengan berjalan kaki, bersepeda, atau kendaraan bermotor roda dua.
2. Jembatan Pasangan Batu dan Batu-bata
Jembatan ini cukup kokoh untuk dilalui kendaraan bermotor roda dua atau lebih. Jembatan jenis ini memiliki beberapa penyangga di bagian bawah.
Umumnya, ruang antarpenyangga jembatan dibuat melengkung. Model jembatan seperti ini banyak ditemui sebagai bangunan peninggalan masa silam.
3. Jembatan Beton Bertulang dan Jembatan Beton Pratekan
Jembatan beton pratekan dan beton bertulang merupakan perkembangan cukup signifikan dalam konstruksi jembatan.
Jembatan ini dapat menampung beban berat dan memiliki lintasan cukup panjang. Beton pratekan ialah terobosan baru yang memungkinkan jembatan panjang dapat dibuat dengan mudah.
4. Jembatan Baja
Jembatan ini umumnya digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang dengan beban yang cukup besar.
Seperti halnya beton pratekan, jembatan baja banyak digunakan dan bentuknya lebih bervariasi. Biaya pembangunan konstruksi jembatan baja biasanya lebih ekonomis dan mampu menopang beban berat.
5. Jembatan Komposit
Jembatan komposit merupakan perpaduan bahan dasar digunakan dalam pembuatan konstruksi jembatan. Hal itu dilakukan dengan mengombinasikan bahan baja dan beton untuk membuat konstruksi jembatan yang cocok dengan kondisi lingkungan dan disesuaikan dengan biayanya.
Jembatan merupakan konstruksi yang terikat dengan kondisi lingkungannya. Pembangunannya tidak pernah lepas dari konteks kebutuhan wilayah.
Oleh karena itu, bukan hanya difungsikan sebagai penghubung antartempat, jembatan juga memiliki fungsi lain, misalnya sebagai objek wisata atau ikon khas suatu daerah.
Bagi sebagian orang, sisi menarik dari jembatan boleh jadi datang dari nilai sejarah, cerita di balik pembangunannya, serta perpaduan konstruksi jembatan dengan keindahan alam sekitar.
Jembatan, dengan demikian dapat dijadikan objek wisata, monumen untuk mengenang sejarah, atau bahkan referensi spasial terhadap suatu wilayah tertentu.
Penulis: Auvry Abeyasa
Editor: Abdul Hadi