Menuju konten utama

Apa Janji Capres Pemilu 2024 Atasi Pengangguran di Indonesia?

Apa saja janji-janji capres saat debat pertama tentang mengatasi pengangguran di Indonesia? Berikut ini pemaparannya.

Apa Janji Capres Pemilu 2024 Atasi Pengangguran di Indonesia?
Suasana debat perdana calon presiden dan wakil presiden RI di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana dengan tema "'Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi" berlangsung selama 120 menit. Terdapat 6 segmen dan 18 pertanyaan pada debat.Muhammad Zaenuddin/Tirto.id

tirto.id - Debat Calon Presiden (capres) pertama telah dilaksanakan pada Selasa, 12 Desember 2023. Dalam debat tersebut terdapat beberapa poin penting, salah satunya yakni solusi mengatasi permasalahan pengangguran di Indonesia.

Seperti diketahui, debat capres-cawapres ini termasuk rangkaian Masa Kampanye sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.

Masa Kampanye sendiri dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) digelar sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Debat termasuk ke dalam rangkaian Masa Kampanye.

Dalam debat perdana capres Pemilu 2024 yang digelar Selasa malam kemarin, KPU mengusung topik hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, dan kerukunan warga yang terbagi ke dalam enam segmen.

Dari beberapa mosi yang diberikan, terdapat sudut pandang maupun pertanyaan dari setiap capres yang maju soal pengangguran di Indonesia yang hingga kini masih menjadi persoalan besar.

Berikut ulasan mengenai janji capres Pemilu 2024 dalam mengatasi pengangguran di Indonesia yang diungkapkan saat debat perdana capres.

Data Tingkat Pengangguran di Indonesia

Tingkat pengangguran di Indonesia masih menjadi ancaman bagi pemerintahan hingga kini. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus dan Februari 2023, terdapat lonjakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di penduduk usia 15-24 tahun alias di kalangan Gen Z.

Pada Februari 2023, TPT penduduk kelompok 15-24 tahun mencapai 16,46 persen, kemudian naik pada Agustus 2023 menjadi 19,4 persen. Angka tersebut disebut-sebut hampir mendekati TPT pada saat Agustus 2020 yang mencapai 20,46 persen.

Kendati demikian, angkat TPT sebenarnya mengalami tren penurunan di tahun 2023 sejak tiga tahun terakhir. Secara keseluruhan, TPT tahun 2023 menurun dari TPT Februari yang mencapai 5,45 persen ke angka 5,32 persen pada Agustus 2023.

Namun hal itu tetap menjadi konsen pemerintah karena masih banyak masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan, terutama rentan usia 15-24 tahun.

Tingkat pengangguran yang ditaksir masih lumayan tinggi ini tentunya memiliki banyak faktor seperti pengalaman, keahlian, persaingan, hingga ketersediaan lapangan pekerjaan.

Mengacu pada angka tersebut, tak heran jika isu pengangguran kerap diangkat di tiap tahun politik dengan harapan setiap pemimpin yang maju dapat menumpaskan permasalahan tersebut.

Janji 3 Pasangan Capres Pemilu 2024 Atasi Pengangguran

Debat capres Pemilu 2024 menjadi ajang pemberian ruang sudut pandang masyarakat terhadap calon pemimpin masa depan. Dalam debat perdana itu, ketiganya menyinggung soal solusi mengatasi pengangguran di Indonesia. Berikut rangkumannya.

Ganjar Pranowo

Calon Presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, dalam debat capres yang pertama menyampaikan bahwa masalah pengangguran akan teratasi dengan cara membuka lebar ruang investasi yang mendapat dukungan penegakan dan kepastian hukum yang baik, transparan, dan akuntabel.

Ganjar menjelaskan juga bahwa pertumbuhan investasi yang dimaksud yakni membangun kawasan industri seperti di Kendal dan Batang, kemudian tidak mempersulit insentif pajak bagi para investor. Tahap selanjutnya menurut Ganjar yakni menyiapkan SDM.

“Jika itu sudah dilakukan, yang harus disiapkan adalah SDM (Sumber Daya Manusia). Kita harus memastikan sekolah vokasi itu 12 tahun dan gratis,” sebut Ganjar saat debat capres.

Ganjar juga menyinggung pihaknya akan mengusung “Program Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana” sebagai langkah afirmatif untuk menanggulangi pengangguran dan penurunan jumlah keluarga miskin.

Selain itu, Ganjar menegaskan kolaborasi pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten menjadi langkah yang penting untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Anies Baswedan

Anies Baswedan memiliki beberapa visi misi sebagai calon presiden tahun 2024 yang berkaitan dengan solusi menanggulangi pengangguran di Indonesia.

Dalam visi misi pasangan Anies-Cak Imin ini, beberapa poin pentingnya yakni pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia dan menetapkan UMP yang adil bagi pekerja tanpa memberatkan para pemberi kerja.

Anies juga menyebut jika terpilih sebagai presiden nanti ia akan memaksimalkan APBN untuk mengurangi kemiskinan ke level 4 persen pada 2029 dimana angka kemiskinan di Indonesia per Maret 2023 mencapai di level 9,36 persen.

Selain bercita-cita mengurangi angka kemiskinan, Anies juga memiliki misi mengurangi tingkat pengangguran terbuka menjadi 3,5-persen pada 2029 serta menciptakan lapangan kerja baru minimal 16 juta pekerjaan baru setiap tahunnya.

Visi misi lainnya menyoal ekonomi di Indonesia, Anies berkomitmen untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 6,5 persen pada 2025-2029 dan menekan rasio utang dari 38 persen menjadi di bawah 30 persen terhadap PDB.

Prabowo Subianto

Selaras dengan dua capres lainnya, Prabowo Subianto juga memiliki visi misi menanggulangi permasalahan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

Dalam visi misinya, Prabowo bercita-cita meningkatkan ekonomi nasional hingga 7 persen mulai 2025, kemudian menciptakan lapangan kerja berkualitas, mengurangi pengangguran, dan mengentaskan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen dalam jangka waktu dua tahun pemerintahan.

Selain itu, Prabowo juga mentargetkan angka kemiskinan turun di bawah 6 persen dengan cara melanjutkan pembangunan dan program bantuan untuk masyarakat, serta melanjutkan swasembada pangan hingga energi dan program hilirisasi energi.

Prabowo juga menyinggung jika ia terpilih sebagai presiden akan menaikkan gaji PNS, TNI, dan Polri, kemudian melanjutkan program kartu “ajaib” hingga Kartu Indonesia Pintar yang ditujukan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dari segi perekonomian.

Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Politik
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra