Menuju konten utama

Track Record Kinerja Ganjar Pranowo di Jateng Periode 2013-2023

Bagaimana track record kinerja Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah? Simak penjelasannya.

Track Record Kinerja Ganjar Pranowo di Jateng Periode 2013-2023
Calon Presiden Ganjar Pranowo berorasi di sela dialog dengan buruh tani dan nelayan di Taman Marakas Pondok Ungu, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023)ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Masyarakat perlu mengetahui track record Ganjar Pranowo sebagai seorang capres (calon presiden) jelang Pemilu 2024. Bagaimana kinerja Ganjar selama menjadi Gubernur Jawa Tengah 2 periode?

Ganjar pernah menjabat Gubernur Jateng 10 tahun. Pada periode pertama, ia berpasangan dengan Heru Sudjatmoko (2013-2018).

Setelah itu, dirinya kembali maju dalam pemilihan orang nomor 1 di Jawa Tengah. Kali ini menggandeng Taj Yasin Maimoen dan menang lagi. Pasangan Ganjar-Taj Yasin memerintah dari tahun 2018-2023.

Pasca 1 dekade berkuasa di level daerah, Ganjar Pranowo sekarang tampil di tingkat nasional. Pada Pilpres 2024, lulusan UGM itu dipasangkan dengan Mahfud MD. Mereka mendapatkan nomor urut 3 dengan dukungan koalisi parpol (partai politik) PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.

Janji dan Visi-Misi Ganjar Pranowo di Jawa Tengah

Ganjar pernah menjanjikan reformasi birokrasi sebelum terpilih sebagai Gubernur Jateng periode pertama 2013-2018.

Politisi PDIP ini menyatakan siap bersikap transparan dan menyelesaikan kasus jual beli jabatan di Provinsi Jawa Tengah.

Ia menuturkan banyak dugaan praktik jual beli jabatan di Jateng dan telah memperoleh pengaduan masyarakat. Oleh sebab itu, dirinya mencanangkan 3 program untuk mengatasi reformasi birokrasi.

Di antaranya mempertahankan pejabat yang baik, jujur, dan berprestasi. Lalu memberikan pendidikan pelatihan untuk pegawai yang kurang baik, ditambah mengganti jajaran yang tidak baik.

Pada periode kedua di Jawa Tengah, Ganjar juga memaparkan sejumlah target, salah satunya pengentasan kemiskinan.

Untuk mewujudkannya, ia memiliki 3 cara, yakni program pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan produk, kemudahan akses modal, serta pendampingan pemasaran.

Ganjar mencanangkan program Kartu Jateng Sejahtera (KJS). Pemegang KJS memperoleh bantuan senilai Rp250.000 setiap bulan. KJS sudah berjalan sejak 2017 dengan jumlah penerima lebih dari 12.000 warga per tahun.

Pabrik pakan ternak mini tak terlepas dari perhatian. Menurutnya, Jateng mengalami surplus pangan, khususnya pangan hewani.

Pada acara "Diskusi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2018" di Semarang tahun 2018, Ganjar sempat disentil seorang peserta. Ia diingatkan terkait janji politik yang belum diselesaikan.

"Pak Ganjar, apa yang pernah dijanjikan sudah berhasil dibayar semua apa ada yang belum? Kalau ada yang belum bagaimana? Sebab, kalau ada calon lagi akan terbebani janji sebelumnya," tuturnya.

Katanya, rest area di tol yang melewati Jateng berpotensi dipenuhi sejumlah brand terkenal. Hal ini bisa mematikan peluang UKM daerah yang seharusnya dipajang di rest area tersebut.

Selain itu, Ganjar juga ditanya mengenai investasi pabrik semen hingga lahan pertanian yang semakin sempit.

Adapun Ganjar kala itu menjelaskan kedatangannya atas nama pribadi. Ia mengatakan pembicaraan akan digelar lagi setelah penetapan calon gubernur.

"Saya datang ke sini sebagai pribadi yang pengumumannya (calon gubernur) kemarin mundur. Artinya, kan belum cetho (jelas). Makanya, sebenarnya, saya lebih suka kalau sudah ada penetapan calon," kilahnya.

Track Record Kinerja Ganjar Pranowo 2 Periode di Jateng

Rekam jejak Ganjar Pranowo dapat dilihat setelah menjabat 2 periode di Jateng.

Salah satu yang dianggap belum rampung ialah perkara Wadas di Purworejo. Kasus ini dinilai belum sepenuhnya selesai hingga ia turun dari jabatan Gubernur Jateng.

Seorang ekonom asal Undip, Prof FX Sugiyanto, juga pernah mengingatkan kebijakan Ganjar terkait masalah pabrik semen tersebut.

Kendati demikian, banyak sisi-sisi keberhasilan yang dilakukan Ganjar selama memimpin provinsi dengan ibukota Semarang itu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jateng meningkat selama 10 tahun terakhir. Pada 2022, IPM Jateng mencapai 72,79. Angka ini tentu masih dibawah tingkat nasional sebesar 72,91.

Akan tetapi, angka harapan hidup warga di Jateng berada di atas nasional pada tahun 2022. Laki-laki sebesar 72,71 tahun dibandingkan tingkat nasional yang mencapai 69,93 tahun. Perempuannya 76,53 tahun, jauh lebih tinggi dari angka nasional 73,83 tahun.

Indeks kemiskinan juga menurun dari 0,59 persen (2013) menjadi 0,42 persen (2022) dan berada di atas angka nasional. Angka nasional mencapai 0,38 persen.

Belum lagi jumlah penduduk miskin yang ikut mengalami penurunan. Pada 2023, di Jateng tercatat ada 14,56 persen (4,7 juta orang). Angka ini berubah menjadi 10,93 persen atau 3,8 juta pada 2022.

Terkait birokrasi di Jateng, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dinilai lebih melayani, transparan, dan bersih dari korupsi. Mereka turut meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) selama 10 tahun.

Kemunduran Jateng di Masa Kepemimpinan Ganjar

Di lain sisi, Jawa Tengah juga dianggap mengalami kemunduran selama dipimpin Ganjar. Pernyataan ini diungkapkan Sudirman Said dalam debat terbuka Paslon Pilgub Jateng 2018 putaran kedua di Sukoharjo.

Sudirman Said-Ida Fauziah saat itu maju sebagai calon gubernur-wakil gubernur.Mereka menantang incumbent dan mendapatkan nomor urut 1.

Berdasarkan klaim Sudirman, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Tengah hanya naik 85 persen dan angka itu jauh di bawah masa kepemimpinan sebelumnya, Bibit Waluyo.

Maka, ia menuding sang petahana gagal menurunkan angka kemiskinan di Jateng.

"Itu yang mesti kita bereskan," ucap Sudirman Said.

Adapun Ganjar dengan tagline "mboten korupsi, mboten ngapusi" mengaku sudah berada di jalur yang tepat selama memimpin Jateng. Pendidikan dikatakan semakin meningkat dan kesehatan lebih merata.

Berdasarkan survei Poltracking Indonesia selama 21 – 27 November 2022, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ganjar di Jawa Tengah cukup tinggi. Ia mengalahkan Anies yang pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Tingkat kepuasan terhadap Ganjar mencapai 84,3 persen. Sedangkan Anies yang menjadi orang nomor 1 di Jakarta sebesar 73,2 persen.

Baca juga artikel terkait GANJAR PRANOWO atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra