tirto.id - Setidaknya, ada tiga kebutuhan pokok (primer) manusia, yakni sandang, pangan, dan papan. Berikut ini contoh sandang, pangan, papan beserta artinya masing-masing.
Kebutuhan pokok (utama) sebagaimana tertuang dalam buku Membuka Cakrawala Ekonomi oleh Imamul Arifin, Giana Hadi W, merupakan suatu syarat yang mesti dipenuhi oleh manusia untuk bisa bertahan hidup. Tentunya, usaha makhluk hidup untuk bertahan ini adalah sebuah kodrat alam yang harus dipenuhi sebagai insting alami, tidak terkecuali manusia.
Sadono Sukirno mencatat dalam buku Pengantar Mikro Ekonomi (1997:5), kebutuhan yang dimaksud dalam lingkup ekonomi konvensional, mencerminkan bahwa kebutuhan merupakan keinginan manusia untuk bisa memperoleh sarana tertentu, baik itu barang ataupun jasa.
Apa yang Dimaksud dengan Sandang, Pangan, Papan?
Sandang, pangan, dan papan merupakan kebutuhan pokok atau primer, yang harus bisa dimiliki oleh setiap manusia.
Jika salah satu komponen darinya tidak terpenuhi, manusia dapat dikatakan tidak berhasil menutupi kekurangannya sebagai makhluk ekonomi. Dengan pengertian lain, seseorang akan mengalami kehancuran hidup jika kebutuhan primer tidak didapatkan.
Lantas, apa arti sandang, pangan, papan? Berikut ini pengertiannya masing-masing yang sesuai urutan sandang, pangan, papan.
Apa yang Dimaksud dengan Barang Sandang dan Contohnya?
Secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sandang diartikan sebagai “bahan pakaian”. Jika diberi penjelasan lebih jauh mengenai kebutuhan manusia, arti sesungguhnya adalah kebutuhan pakaian yang diperlukan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Sandang memiliki peran penting. Dalam bertahan hidup dari cuaca panas dan dingin, pakaianlah yang digunakan untuk melindungi tubuh manusia.
Sebagai contoh, kita dapat melihat kehidupan di sekitar pegunungan yang masyarakatnya mayoritas menggunakan pakaian berbahan tebal untuk bisa bertahan melawan suhu dingin. Sedangkan, di daerah pesisir pantai penduduk lebih banyak memakai baju berbahan tipis agar tidak kepanasan.
Produk sandang apa saja? Contoh sandang bisa mencakup ragam macam pakaian, misalnya, baju, celana, kemeja, rok, jubah, dan sebagainya.
Pengertian Pangan dan Contohnya
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, pangan dianggap sebagai komponen kebutuhan yang paling dibutuhkan oleh manusia untuk hidup. Menurut KBBI, pangan diartikan sebagai “makanan”.
Namun, jika dijelaskan lebih jauh, pangan bukan hanya berarti makanan, tetapi juga minuman yang dikonsumsi setiap hari oleh manusia. Kebutuhan ini tidak boleh tidak terpenuhi karena bisa menyebabkan kematian.
Saat ini, kita dapat melihat contoh kebutuhan pangan yang sangat dibutuhkan dari bantuan-bantuan sembako dari pemerintah kepada masyarakat yang tidak dapat memenuhinya. Secara tidak langsung, pihak pemberi telah melihat betapa penting dan berpengaruhnya pangan di dalam hidup manusia.
Contoh pangan di dalam kehidupan sehari-hari bisa mencakup ragam bahan pangan, misalnya, nasi, roti, ayam, ikan, sayur bayam, dan lain-lain.
Apa yang Dimaksud Papan beserta Contohnya
Dari zaman dahulu hingga sekarang, papan yang dalam KBBI berarti “tempat tinggal”, dianggap sebagai salah satu kebutuhan penting manusia untuk bisa bertahan hidup.
Melalui zaman prasejarah, saat manusia bersifat nomaden dan tidak menetap di suatu tempat, seiring perkembangannya mereka sadar untuk bertahan di lokasi tertentu. Alasannya, sudah tentu untuk melindungi diri mereka dari serangan pihak lain atau predator.
Tempat tinggal yang tadinya hanya sebuah lokasi kini menjadi lebih fokus lagi ke arti “rumah”. Manusia kini bisa hidup bersama keluarganya dan melindungi saudara-saudaranya dari suhu dingin dan panas yang ada.
Pentingnya papan dalam kehidupan manusia tercermin melalui perumahan-perumahan murah yang disubsidi pemerintah. Berkat harganya yang tidak terlalu tinggi ini, manusia dapat dimudahkan untuk bisa mendapatkan kebutuhan tersebut.
Contoh papan dapat mencakup ragam macam tempat tinggal, misalnya, rumah, kontrakan, indekos, rusun, apartemen, dan sebagainya.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Ibnu Azis