Menuju konten utama

Apa Itu Istilah Modernisasi dalam Sosiologi & Bagaimana Dampaknya?

Modernisasi memberikan perubahan dalam masyarakat terkait norma, nilai, pola perilaku, dan berbagai aspek lain dalam kehidupan sosial.

Apa Itu Istilah Modernisasi dalam Sosiologi & Bagaimana Dampaknya?
Ilustrasi Modernisasi. foto/SItcokphoto

tirto.id - Pada kehidupan yang semakin berkembang ini sering kita mendengar istilah modern untuk mendefinisikan berbagai jenis kemajuan yang ada.

Dalam ilmu sosiologi, istilah itu dikenal sebagai modernisasi untuk menilai suatu perubahan aktivitas sosial ke arah yang modern. Lantas apakah yang dimaksud dengan modernisasi dan bagaimana dampaknya pada kehidupan kita?

Penjelasan terkait modernisasi secara etimologis berasal dari bahasa latin, yaitu terdiri dari kata modo yang berarti akhir-akhir ini, kemudian ernus yaitu periode masa kini, dan tambahan isasi yang memiliki arti suatu proses.

Secara umum, modernisasi dikenal sebagai proses perubahan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang lebih modern.

Menurut Soerjono Soekanto, dalam buku Sosiologi: Suatu Pengantar, modernisasi memberikan perubahan-perubahan dalam masyarakat terkait dengan norma, nilai, pola perilaku masyarakat, dan berbagai aspek lain dalam kehidupan sosial.

Teori Juggernaut, Anthony Giddens

Anthony Giddens seorang ahli sosial juga membahas isu modernisasi. Dalam hal ini, Giddens menganalogikan kehidupan modern sebagai suatu panser raksasa atau yang disebutnya sebagai Juggernaut.

Juggernaut, menurut Giddens, diartikan sebagai suatu tahap modernitas yang paling tertinggi. Tetapi bisa berdampak pada taraf kehancuran karena terjadi perubahan yang sangat cepat, bahkan bisa lepas kendali.

Tidak hanya itu, Juggernaut juga dapat mengarah pada hal-hal yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Sebab, menurut Giddens, modernisasi tidak dapat dikendalikan sepenuhnya, baik dari sisi arah dan kecepatan dari proses modernisasi tersebut.

Menurut Giddens, ada 4 hal yang mendasari proses modernisasi itu sendiri di antaranya sebagai berikut:

1. Kapitalisme: hal ini ditandai oleh berkembangnya komoditas-komoditas produksi yang didasari oleh kepemilikan pribadi atas suatu modal.

2. Industrialisme: proses ini ditandai dengan adanya proses-proses produksi yang memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan mesin sebagai proses produksi.

3. Surveillence Capacity: poin ini menjelaskan kemampuan pengawasan yang dikelola oleh pemerintah, orang berkepentingan, atau kehidupan pribadi. Contohnya, seperti keberadaan teknologi CCTV, traffic camera, dan satelit.

4. Kekuatan militer dan akses terhadap alat-alatnya: keberadaan militer dapat dijadikan strategi pemerintah mengendalikan masyarakatnya terkait alat-alat kekerasan. Hal ini menjadikan militer sebagai satu-satunya pihak yang memiliki wewenang atas kepemilikan alat-alat tersebut. Sehingga masyarakat sipil tidak diperkenankan untuk memiliki alat-alat militer untuk mencegah terjadinya perlawanan.

Dampak Modernisasi

Setiap kemajuan pasti memiliki dampak, termasuk proses modernisasi. Contoh dampak modernisasi seperti dikutip Lausanne di antaranya, munculnya ketakutan yang bertentangan dengan agama. Sebab, keberadaan modernisasi menciptakan jurang pemisah antara dunia pribadi dan dunia publik. Sedangkan keberadaan agama dianggap tumbuh subur pada dunia pribadi.

Salah satu dampak lain dari modernisasi adalah munculnya pluralisasi, Sebab, keberadaan modernisasi turut memengaruhi berbagai hal.

Selain dampak negatif, nyatanya juga terdapat berbagai dampak positif yang bisa kita rasakan dengan adanya proses modernisasi, seperti berkembangnya pengetahuan, kemajuan teknologi, dan kemudahan-kemudahan yang dapat kita rasakan di era yang semakin modern seperti saat ini.

Baca juga artikel terkait MODERNISASI atau tulisan lainnya dari Muhammad Ibnu Azzulfa

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Muhammad Ibnu Azzulfa
Penulis: Muhammad Ibnu Azzulfa
Editor: Alexander Haryanto