Menuju konten utama

Apa Itu Lapisan Troposfer? Ini Fungsi, Ciri-Ciri, dan Manfaatnya

Artikel berikut ini akan membahas mengenai lapisan troposfer, dari fungsi, ciri-ciri, hingga manfaatnya.

Apa Itu Lapisan Troposfer? Ini Fungsi, Ciri-Ciri, dan Manfaatnya
Ilustrasi Lapisan Troposfer. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi terdiri dari lima jenis lapisan sesuai ketinggian tertentu. Sehubungan dengan itu, troposfer menjadi salah satu lapisan atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi.

Dinukil dari Center For Science Education UCAR, lapisan atmosfer paling rendah ini mengandung sebagian besar massa keseluruhan atmosfer. Kandungan massa tersebut diklaim mencapai 75 sampai 80 persen.

Uniknya lapisan troposfer adalah ketinggiannya yang bervariasi. Perbedaan ini bisa terjadi di berbagai wilayah seperti daerah dengan tingkat suhu yang dingin, daerah beriklim sedang, hingga khatulistiwa yang cenderung panas.

Apa Itu Troposfer dan Fungsinya?

Lapisan troposfer adalah lapisan atmosfer penyelubung bumi yang lokasinya paling rendah dan dekat dengan kehidupan di permukaan. Merujuk sumber informasi serupa, troposfer punya ketebalan mencapai 10 kilometer atau sekitar 6,2 mil.

Perhitungan titik awal troposfer sendiri dipantau dari daratan hingga 10 kilometer ke atasnya. Oleh sebab itu, berbagai fenomena troposfer yang selama ini terjadi di lapisannya dapat kita pantau secara kasat mata.

Adapun bagian paling atas troposfer disebut sebagai tropopause dan menjadi perbatasan dengan lapisan stratosfer. Sehubungan dengan itu, stratosfer adalah lapisan atmosfer kedua jika ditinjau dari arah permukaan bumi.

Fungsi troposfer adalah mengatur suhu maupun udara yang kita rasakan di permukaan bumi. Sejumlah fenomena alam yang kerap terjadi di troposfer juga menjadi salah satu fungsi, misal pelangi, angin, dan hujan.

Troposfer juga berguna untuk menjaga stabilitas udara, menopang kehidupan di permukaan, jembatan menuju lapisan setelahnya, hingga memberikan akses manusia untuk bernapas.

Diklaim pula berfungsi untuk menjaga permukaan bumi dari berbagai radiasi dan benda-benda langit. Kebutuhan bumi untuk dilindungi dari radiasi ini bermacam-macam, misalnya dari radiasi ultraviolet yang juga ditahan oleh lapisan termosfer.

Perlu diketahui bahwa termosfer adalah lapisan yang berada persis di bawah lapisan atmosfer terluar (eksosfer). Lapisan itu dianggap sebagai tempat proses penguraian gas hasil radiasi dan lokasi terbentuknya ionisasi.

Berikut sejumlah fungsi troposfer sebagai lapisan atmosfer paling rendah.

  1. Tempat fenomena terjadi, baik itu pelangi, hujan, awan, maupun angin;
  2. Lapisan pelindung bumi dari benda-benda langit maupun radiasi;
  3. Penopang kehidupan makhluk di bumi dan mempertahankan kestabilan udara;
  4. Penyeimbang suhu maupun udara;
  5. Jembatan ke lapisan atmosfer berikutnya, yakni stratosfer;
  6. Manusia masih bisa bernafas di lapisan ini.

Apa Ciri-Ciri dari Lapisan Troposfer?

Kendati diklaim punya ketinggian 10 kilometer di atas permukaan, troposfer disebut pula bertinggi 15 kilometer dalam Penyehatan Udara (2023) tulisan Deli Syaputri dkk. Perbedaan ini memang menjadi ciri khas tersendiri bagi lapisan troposfer.

Tropopause atau puncak troposfer bervariasi secara ketinggian tergantung garis lintang maupun musim. Secara garis lintang troposfer di wilayah kutub dingin cenderung rendah, sementara di daerah ekuator menjadi lebih tinggi.

Ketentuan ini berlaku pula pada jenis musim yang terjadi di suatu wilayah. Singkatnya, musim dingin menghasilkan troposfer berketinggian rendah dan musim panas menyebabkan ketinggian lapisan yang lebih tinggi.

Berbagai variasi ini diklaim mampu mencapai ketinggian 20 kilometer di atas permukaan laut atau sekitar 65 ribu kaki. Sementara titik paling rendah ditemukan di daerah kutub saat musim dingin, yakni kisaran 7 kilometer atau 4 mil.

Ciri-ciri troposfer selanjutnya adalah berlakunya teori Gradient Thermic. Berdasarkan hukum perubahan suhu tersebut, setiap troposfer naik 100 meter di atas permukaan bumi, suhu ikut menurun kisaran 0,6 derajat celcius.

Berikut sejumlah ciri-ciri troposfer yang paling dekat dengan permukaan bumi.

  1. Suhu dapat mengalami perubahan senilai 0,6 derajat celcius setiap ketinggian lapisan naik 100 meter;
  2. Mengandung senyawa uap air kurang dari 90 persen;
  3. Mengandung karbondioksida yang notabene tak ditemukan di berbagai lapisan lain;
  4. Ketinggiannya bervariasi tergantung garis lintang dan musim.
  5. Tempat mayoritas awan ditemukan;
  6. Lapisan atmosfer yang diklaim paling basah dibandingkan berbagai lapisan lainnya.

Manfaat Lapisan Troposfer

Dikutip dari Space Place, lapisan troposfer mengandung udara yang selama ini kita hirup sebagai kebutuhan dasar. Di antara ketinggiannya yang bervariasi, terdapat berbagai unsur senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan.

Merujuk sumber informasi tersebut, tiga perempat massa dari total seluruh lapisan atmosfer berlokasi di troposfer. Kandungannya mencakup 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen argon, uap air, dan karbon dioksida.

Bukan hanya bermanfaat bagi hewan dan manusia yang membutuhkan oksigen, troposfer memberikan peran pula untuk kehidupan tanaman. Berbagai kandungan karbondioksida yang ada di sana bisa dipakai untuk pernapasan tumbuhan.

Adapun lapisan troposfer juga menjadi tempat melintasnya burung-burung terbang, begitu juga yang terjadi pada pesawat. Troposfer ini dipergunakan sebagai lintasan pesawat transportasi maupun jenis kendaraan terbang lain.

Berikut sejumlah manfaat troposfer bagi kehidupan di bumi.

  1. Mengandung oksigen yang menjadi kebutuhan pernapasan manusia dan hewan;
  2. Mengandung karbondioksida untuk pernapasan tumbuhan;
  3. Menjadi jalur lintasan pesawat terbang dan transportasi udara lainnya.

Apa yang Terjadi pada Lapisan Troposfer?

Fenomena troposfer berbagai macam bentuknya, di mana contoh paling sederhana dapat dipantau dari angin yang kerap Anda rasakan. Bukan hanya itu, awan-awan yang berjalan di atas langit pun terjadi pada lapisan troposfer.

Adapun fenomena cuaca berupa hujan masih berkaitan dengan peristiwa kemunculan awan di troposfer. Proses evaporasi air dari laut, danau, sungai, dan sumber air lainnya, berubah menjadi uap dan awan. Kemudian terkumpul sebagai awan dengan warna hitam di lapisan troposfer.

Oleh sebab itu, hujan juga menjadi salah satu fenomena yang terjadi di troposfer. Pasca peristiwa ini biasanya timbul pelangi yang tampak seperti warna-warni di langit, Anda juga bisa menyebut itu sebagai fenomena troposfer.

Ada pula kasus gunung-gunung dengan ketinggian yang notabene “sangat tinggi” dan mampu menghasilkan salju. Peristiwa ini terjadi di troposfer, mengingat semakin tinggi ketinggian maka suhu akan menurun 0,6 derajat celcius.

Fenomena troposfer berikutnya dapat dipantau dari pesawat yang mendapatkan tekanan berlebih di sekitar tropopause. Kendati dipergunakan sebagai lintasan secara umum, pesawat tetap bisa memperoleh tekanan tinggi jika hampir mencapai stratosfer.

Baca juga artikel terkait LUAR ANGKASA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno