tirto.id - Atmosfer penyelubung bumi terdiri atas beberapa lapisan, mulai dari troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Berbagai lapisan ini memunyai ketinggian, ciri-ciri, dan manfaatnya tersendiri bagi kehidupan di bumi.
Secara garis besar, komponen yang menyusun atmosfer ini berwujud gas, cairan, maupun padatan tertentu. Di antaranya mencakup nitrogen (78,17 persen), oksigen (20,97 persen), argon (0,98 persen), dan karbon dioksida (0,04 persen).
Ada pula wujud gas lain seperti neon, kripton, xenon, neon, ozon, helium, dan higrom. Sehubungan dengan itu, mesosfer menjadi salah satu lapisan yang diklaim bisa menjaga bumi dari berbagai benda luar angkasa.
Mengapa lapisan mesosfer disebut sebagai pelindung bumi? Dalam aktivitas penjagaan ini, mesosfer secara ringkas memunyai tingkat tekanan yang tinggi lantaran suhunya dingin mencapai minus ratus derajat celcius.
Untuk memahami secara lebih jelas tentang apa itu mesosfer, ciri-ciri, karakteristik, dan manfaatnya, Anda bisa membaca penjelasan berikut. Pada bagian akhir, diterangkan pula mengenai bagaimana lapisan mesosfer dapat melindungi bumi.
Apa Itu Lapisan Mesosfer dan Bagaimana Ciri-Cirinya?
Dikutip dari Scied Ucar Edu, mesosfer adalah lapisan atmosfer bumi yang berlokasi tepat di bagian atas stratosfer dan di bagian bawah termosfer. Ketinggian mesosfer diklaim berada di angka 50 sampai 85 kilometer di atas permukaan bumi.
Ciri-ciri lapisan mesosfer paling utama adalah mengalami penurunan suhu seiring ketinggian bertambah. Dalam Modul Hidrometeorologi (2020), penurunan suhu terjadi pada angka 0,4 derajat celcius setiap 100 meter pertambahan tinggi.
Adapun pada ketinggian maksimal yang menjadi batas dengan termosfer, disebut mesopause, diklaim bisa mencapai suhu -100 hingga -120 derajat celcius. Lapisan mesosfer secara garis besar dianggap paling dingin dibandingkan lapisan atmosfer lain.
Karakteristik lapisan mesosfer lainnya adalah memunyai keseimbangan radiasi yang negatif. Konsentrasinya terhadap atom besi maupun logam pun diklaim tinggi, lantaran kerap menahan material asing dari luar bumi.
Bukan hanya itu, mesosfer juga kerap memunculkan awan noctilucent atau “awan mesosfer kutub” sebagai fenomena di daerah sekitar kutub. Awan ini berada di atas jenis awal yang lain, sehingga dianggap aneh oleh sejumlah rujukan.
Lapisan mesosfer juga memunyai karakteristik elektromagnetik tertentu menyerupai petir-petir berukuran mini. Istilah untuk menunjukkan fenomena kelistrikan di mesosfer ini disebut “elves” dan “sprite”.
Mengutip Britannica, tingkatan persentase oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida pada lapisan mesosfer serupa dengan angka di atmosfer bumi lain. Kendati kandungan udara yang terdapat di bagian mesosfer cukup tinggi, kepadatan udara mesosfer diklaim sangat kecil.
Apa Fungsi dan Manfaat Lapisan Mesosfer?
Fungsi lapisan mesosfer sebagai atmosfer yang paling dingin terdiri dari berbagai macam aktivitas. Seperti karakteristik lapisan atmosfer lain, mesosfer juga punya andil dalam menahan radiasi sinar matahari.
Mesosfer juga dianggap sebagai pemantul gelombang radio, di mana manusia menggunakan fitur ini untuk berkomunikasi di permukaan bumi. Kemudian, berfungsi pula sebagai penjaga suhu sehingga suhu di lingkungan kehidupan bumi stabil.
Berbicara spesifik tentang manfaatnya sebagai pelindung bumi, benda langit atau luar angkasa bisa tertahan oleh mesosfer. Contoh benda langit itu seperti meteor, komet, dan material tak dikenal lainnya.
Berikut ini daftar fungsi lapisan mesosfer.
- Lapisan penahan radiasi matahari;
- Lapisan pemantul gelombang radio;
- Lapisan penjaga suhu bumi;
- Lapisan penjaga bumi dari benda luar angkasa.
Bagaimana Lapisan Mesosfer dapat Melindungi Bumi?
Berbagai material luar angkasa yang jatuh ke bumi akan melewati lapisan eksosfer (terluar) dan termosfer (di bawah eksosfer). Kemudian memasuki mesopause atau perbatasan antara termosfer dengan mesosfer.
Sejak menurun ke bagian mesopause, benda luar angkasa seperti meteor akan mengalami gesekan-gesekan tertentu. Peristiwa ini berlainan dengan material yang berjalan lancar ketika melintasi eksosfer dan termosfer.
Pada kedua lapisan itu, diklaim bahwa tidak terdapat banyak udara yang bisa membantu menahan jatuhnya benda asing ke bumi. Namun, meteor yang hendak menabrak bumi akan terbakar di lapisan mesosfer karena adanya gas yang berfungsi menggesek.
Mengutip Space Place, gesekan yang terjadi di bagian mesosfer memunculkan suhu panas tertentu. Benda asing dari luar angkasa itu akan terbakar secara perlahan-lahan, seiring menurunnya material mendekati bumi.
Oleh sebab itu, kita dapat melihat bagaimana peristiwa bintang jatuh atau komet yang tampak seperti terbakar di langit. Peristiwa pembakaran benda luar angkasa tersebut terjadi sepanjang 22 mil atau 35 kilometer, sesuai ketebalan mesosfer itu sendiri.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno