Menuju konten utama
COVID-19 Pada Ibu Hamil

Apa Ibu Hamil Lebih Rentan Terinfeksi COVID-19 dan Cara Mencegahnya

Ibu hamil yang mengalami COVID-19 risiko tinggi untuk melahirkan prematur.

Apa Ibu Hamil Lebih Rentan Terinfeksi COVID-19 dan Cara Mencegahnya
Wanita hamil berdiri di dekat jendela besar dengan masker medis wajah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kasus perempuan hamil yang terinfeksi COVID-19 meningkat seiring peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Awal Juli lalu Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI) Ari Kusuma Januarto merilis data berdasarkan cabang-cabang POGI sejak April 2020 sampai April 2021 terdapat 536 perempuan hamil yang terpapar COVID-19, dan dari 536 kasus tersebut 51,9 persen di antaranya tanpa gejala atau OTG.

Meningkatnya kasus ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 ini juga dibenarkan oleh Dokter Spesialis Kandungan Muhammad Nurhadi Rahman atau yang akrab disapa Dokter Adi.

Menurut dokter yang praktik di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta ini, selama gelombang kedua COVID-19 terdapat peningkatan kasus ibu hamil yang terinfeksi COVID-19.

"Sebagai dokter kandungan, sejak second wave ini, memang pasien ibu hamil, dan tindakan persalinan atau operasi sesar yang terkait COVID-19 meningkat," ujar Adi yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM saat dihubingi redaksi Tirto.

Benarkah perempuan hamil lebih rentan terkena COVID-19?

Lantas dengan meningkatnya kasus perempuan hamil yang terinfeksi COVID-19 apakah ibu hamil lebih berisiko tertular COVID-19?

Melansir laman WHO, saat ini masih dilakukan penelitian untuk memahami dampak infeksi COVID-19 pada ibu hamil.

"Data yang tersedia masih terbatas, namun saat ini masih belum ada bukti yang menyatakan bahwa ibu hamil lebih berisiko terkena penyakit parah dibandingkan populasi umum," tulis laman WHO.

Namun, karena adanya perubahan pada tubuh dan sistem imunitas ibu hamil, maka mereka dapat mengalami dampak yang cukup parah jika terinfeksi COVID-19 karena beberapa penyakit infeksi saluran pernapasan.

Hal senada juga diungkapkan Adi, menurutnya berdasarkan sumber literatur terbaru, ibu hamil yang mengalami COVID-19 bahkan risiko tinggi untuk melahirkan prematur.

"Kita harus paham, bahwa apabila seorang ibu hamil terkena COVID-19, menurut sumber-sumber literatur terbaru, ibu hamil mempunyai risiko tinggi untuk mengalami COVID-19 yang berat dan memiliki risiko tinggi juga untuk melahirkan prematur (lahir belum cukup bulan)," ujarnya,

"Yang terpenting di sini adalah, jika seorang ibu hamil terkena COVID-19, tahu harus segera berbuat apa, dan apabila bergejala, segera periksa ke dokter/fasilitas Kesehatan/RS. Semakin dini tertangani dengan tepat, tentunya akan meminimalisir risiko," tegas Adi.

Cara mencegah penularan COVID-19 pada ibu hamil

Lantas bagaimana cara mencegah penularan COVID-19 pada perempuan hamil?

Adi penjelaskan, pencegahan yang harus dilakukan perempuan hamil agar tak terinfeksi COVID-19 sama seperti pencegahan pada umumnya, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan segara ketat.

"Sama sepertinya yang lainnya. Penerapan prokes 5M secara benar: menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi/interaksi. Ventilasi yang baik bila ada bersama orang lain di ruangan tertutup. Dan tentunya vaksinasi," jelasnya.

Adi juga menjelaskan bahwa dari POGI telah mengeluarkan rekomendasi yang memperbolehkan ibu hamil untuk menerima vaksin COVID 19, dengan persyaratan-persyaratan tertentu.

"Pak Menkes Budi Sadikin, di awal Juli 2021 juga sudah menyampaikan hal ini, terkait ibu hamil dengan kondisi tertentu boleh mendapatkan vaksin COVID-19, tentunya dengan pengawasan ketat dari dokter," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Addi M Idhom