tirto.id - Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Obstetri Ginekolg Indonesia (POGI) Ari Kusuma Januarto mencatat selama April 2020 hingga April 2021 terdapat ratusan ibu hamil terpapar COVID-19.
"Dari data yang kami kumpulkan, POGI di cabang-cabang sejak April 2020 sampai April 2021 kita mendapatkan ada 536 ibu hamil yang positif COVID-19. 3 persen dari 536 atau sekitar 15-20 yang meninggal," kata Ari saat jumpa pers daring, Jumat (2/7/2021).
Berdasarkan dari data sementara itu, diketahui mereka yang terpapar sebayak 72 persen di antaranya saat usia kandungan 37 minggu. Dimana usia kandungan tersebut mendekati melahirkan dan membutuhkan layanan kesehatan.
"Ini mungkin dia terlambat diketahui atau memang baru terpapar COVID-19 pada usia kehamilan itu," ujarnya.
Ari menjelaskan data tersebut hingga kini masih terus diperbarui. Mengingat periode Mei-Juni 2021 terjadi peningkatan kasus Corona secara nasional yang cukup tajam sehingga kemungkinan juga terjadi lonjakan kasus pada ibu hamil.
Oleh sebab itu, data yang diungkapkan oleh POGI ini kemungkinan jauh lebih sedikit daripada yang terjadi di lapangan. Di salah satu Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) yang ada Kota Bandung, Jawa Barat saja sudah menangani ratusan ibu hamil positif COVID-19 selama 2021.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau rumah sakit di Kota Bandung pada 16 Juni lalu.
"Di RSKIA ini ibu hamil yang terkena COVID-19 hampir 60 persen. Ini menunjukkan COVID-19 sudah tidak pandang bulu, ibu hamil bahkan berisiko pada anak yang dikandungnya," ujar Muhadjir.
Data selama 2021 atau dalam enam bulan terakhir, Muhadjir mengungkapkan terdapat 400 ibu hamil yang suspek dan 260 positif COVID-19 yang dirawat di RSKIA Kota Bandung.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Gilang Ramadhan