Menuju konten utama

Apa Dampak Psikologis Bagi Anak yang Tumbuh Tanpa Ibu?

Berikut dampak psikologis yang muncul dari sang anak yang tumbuh tanpa kasih sayang ibu.

Apa Dampak Psikologis Bagi Anak yang Tumbuh Tanpa Ibu?
Ilustrasi ibu menemani anaknya belajar. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah karena akan berdampak pada pertumbuhan psikologis, bahkan bisa terbawa sampai mereka dewasa. Untuk itu, peran ibu dan ayah sama-sama penting dalam membesarkan anak.

Namun, dalam beberapa kasus, tak jarang seorang ayah harus berperan ganda dalam membesarkan anak, mungkin bisa karena bercerai atau ditinggal oleh sang ibu. Hal ini tentunya akan berdampak pada psikologis sang anak karena tumbuh dan besar tanpa sang ibu.

Berikut dampak psikologis yang muncul dari sang anak yang tumbuh tanpa kasih sayang ibu seperti dilansir Psychology Today.

1. Kurang percaya diri

Hidup tanpa kasih sayang ibu sering kali membuat anak merasa diabaikan serta tidak didengar. Bagi seorang anak perempuan, ia cenderung tidak mengetahui bahwa sebenarnya keberadaannya dapat menyenangkan serta layak mendapat perhatian dari orang sekitar. Seorang ibu yang sering kali memuji juga akan membuat anak menjadi percaya diri. Sehingga saat anak tumbuh tanpa ibu, maka anak tidak akan mendapatkan itu dan cenderung tidak percaya diri.

2. Sulit percaya dengan orang lain

Hal ini dikarenakan sebuah kepercayaan akan mudah muncul saat seseorang memiliki hubungan yang baik dengan orang terdekat mereka, termasuk ibu. Anak tanpa ibu akan cenderung ambivalen dan membutuhkan berkali-kali pembuktian untuk percaya terhadap suatu hal.

3. Sulit menetapkan batasan

Anak sering kali merasakan menjadi objek dalam hubungan orang dewasa dan mereka pun tidak dapat keluar dari keadaan ini. Sehingga ia merasakan hubungan yang tidak sehat dan memunculkan perasaan yang tidak nyaman dan emosional.

4. Sulit mengembangkan potensi

Meskipun seorang anak akan lebih baik saat mendapatkan perhatian dari orang tua, termasuk ibu. Namun saat seorang ibu menyampaikan hal-hal kurang baik dan tidak memberikan penjelasan yang baik maka dapat membuat anak selalu mengingat hal-hal negatif yang terbawa hingga dewasa nanti. Yang mana hal tersebut dapat membuat anak selalu fokus terhadap kekurangannya dan sulit mengembangkan potensi miliknya.

5. Sering menghindari suatu hal

Menghindari permasalahan sering kali dilakukan untuk keluar dari rasa tersakiti. Hal ini dikarenakan sifat kurang percaya diri serta ketakutan terhadap suatu hal. Padahal, dalam diri mereka ingin melakukan hal tersebut, namun ketakutan tersebut akhirnya yang membuat mereka memilih untuk menghindar.

6. Terlalu sensitif

Anak-anak akan cenderung sulit mengelola emosi yang ia rasakan serta cenderung banyak berpikir dan merenung. Mereka juga sering kali mudah tersinggung dan salah paham terhadap ucapan yang menurut mereka sensitif.

7. Meniru apa yang ibu lakukan

Orang tua merupakan guru pertama bagi anak, maka tidak jarang anak akan mengikuti apa yang dilakukan orang tua mereka. Meskipun hal tersebut telah mereka sadari tidak baik, namun karena sering melihat hal tersebut. Maka anak tanpa sadar akan melakukan hal yang sering orang tua mereka lakukan.

Untuk meminimalisasi dampak buruk dari pengasuhan orang tua tunggal, terdapat cara-cara yang dapat dilakukan yang dilansir dari Mayo Clinic.

  • Bersikap positif dengan selalu menunjukkan cinta dan memberikan waktu yang cukup untuk anak;
  • Saat anak telah dewasa, jelaskan tentang perpisahan ataupun perceraian;
  • Carilah pengasuh atau pasangan yang dapat menyayangi anak dengan tulus;
  • Jadilah teladan yang baik untuk anak.

Baca juga artikel terkait IBU atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto