Menuju konten utama

Apa Bahaya Menurunkan Berat Badan Secara Cepat?

Bahaya yang akan diperoleh ketika menurunkan berat badan secara cepat dan bagaimana cara mengukur obesitas tubuh.

Apa Bahaya Menurunkan Berat Badan Secara Cepat?
Ilustrasi Indeks Massa Tubuh. foto/istockphoto

tirto.id - Menurunkan berat badan secara cepat (signifikan) dan dalam waktu yang relatif singkat, dapat memberikan dampak yang berbahaya bagi kondisi tubuh.

Hal tersebut dapat terjadi karena tubuh akan mengalami kekurangan banyak cairan terutama air.

Selain itu, badan juga akan kehilangan berbagai zat-zat penting meliputi elektrolit, mineral, jaringan otot, dan protein yang terdapat pada jaringan lemak bebas.

Dikutip dari akun Instagram P2PTM Kemenkes RI, menurunkan berat badan secara cepat akan menyebabkan terjadinya beberapa risiko pada tubuh seperti kelelahan, dehidrasi, terganggunya sistem daya tahan dan keseimbangan elektrolit serta aminorea.

Selain itu, apabila hal tersebut terjadi pada wanita, maka dapat menghentikan terjadinya menstruasi.

Untuk mencegah terjadinya penurunan berat badan dengan cepat dan berbahaya, maka harus dilakukan cara-cara dan ukuran-ukuran yang tepat.

Cara yang Dilakukan jika Tubuh Mengalami Gemuk (Obesitas)

Obesitas merupakan kelebihan berat yang dapat mendatangkan bahaya pada kesehatan tubuh.

Beberapa penyakit yang dapat muncul karena adanya obesitas pada tubuh seperti serangan jantung coroner, stroke, diabetes melitus, hipertensi, dan beberapa penyakit berbahaya lainnya.

Selain itu, dalam melawan atau menanggulangi obesitas pada tubuh, diperlukan cara-cara yang tepat sehingga tidak membahayakan tubuh.

Tubuh yang mengalami perubahan berat secara signifikan juga akan memberikan dampak negatif pada diri.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), ukuran penurunan berat badan yang dianjurkan supaya aman bagi tubuh, yaitu 0,5-1 kg setiap minggu secara bertahap dengan pembatasan energi lebih kurang 500 kkal setiap hari.

Beberapa cara-cara yang dapat dilakukan jika terjadi obesitas (kelebihan berat badan), yaitu mengurangi asupan-asupan makanan yang mengandung unsur-unsur gula, garam, dan lemah yang berlebihan.

Dikutip dari laman Rumah Sakit Dr. Moewardi, beberapa hal yang dapat dilakukan bila terjadi obesitas seperti memperbanyak perilaku mengonsumsi buah dan sayuran.

Selain itu, lakukan aktivitas fisik sebagai upaya menurunkan berat badan menjadi ukuran ideal, yaitu terjadinya kesesuaian antara tinggi dan berat badan dalam ukuran tertentu.

Cara Mengukur Obesitas Tubuh

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur obesitas pada tubuh yaitu dengan rumus sebagai berikut:

Indeks Massa Tubuh (IMT): Berat badan (kg)/ (Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m))

Keterangan:

Berat badan normal: 18,5-25,0

Gemuk (kelebihan berat badan): >25,0-27,0

Obesitas: >27,0

Sebagai contoh, penerapan perhitungan menggunakan IMT pada berat badan seseorang sebagai berikut:

Berat badan: 70 kg

Tinggi badan: 170 cm

IMT: 70 kg /1,7 m x 1,7 m

IMT: 24,2

Jumlah IMT yang dihasilkan dalam perhitungan yaitu sebesar 24,2, maka seseorang dengan berat badan tersebut akan dikategorikan ukuran Gemuk.

Kemudian, pengukuran berat badan juga dapat dilakukan pada lingkaran perut laki-laki dan perempuan. Apabila berat badan normal, maka lingkaran berat akan sama dengan ukuran sebagai berikut:

Laki-laki: 90 cm

Perempuan: 80 cm

Baca juga artikel terkait MENURUNKAN BERAT BADAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno