tirto.id -
“Tabung oksigen, tabung pemadam kebakaran, dan tabung CO2, total lima tabung dibawa ke Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) di Kalijapat,” kata dia di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/10/2018).
Meski tabung tersebut telah berada di posko sejak kemarin, tambah Cris, pihaknya berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengangkut tabung tersebut.
“Kami harus koordinasi dengan semua pihak. Ketika saya lihat barang berbahaya masih di sini, saya langsung kontak KNKT. Karena pihak kepolisian dan Basarnas pun tidak berani memindahkan. Karena semakin lama akan semakin panas dan semakin berbahaya,” terang Cris.
Kelima tabung ini dipindahkan agar tidak terjadi indikasi ledakan di posko. “Kami pindahkan agar tidak meledak,” tambah dia.
Tabung-tabung tersebut merupakan hasil evakuasi dari pesawat Lion Air JT-610.
Selain itu, KNKT telah menerima tawaran bantuan dari sejumlah negara untuk proses pencarian dan pemeriksaan black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Tawaran bantuan datang dari Argentina JIAAC (Junta de Investigation de Accidentes de Aviation Civil), Amerika Serikat NTSB (National Transportation Safery Bureau), Singapura TSIB (Transport Safety Investigation Bureau), Malaysia AAIB (Air Accident Investigation Bureau), dan Saudi Arabia.
KNKT mengaku sudah mengirim surat pemberitahuan datangnya tawaran bantuan dari sejumlah negara ke Kementerian Luar Negeri. "Respons [negara asing] sangat cepat dan langsung kami tanggapi. Alat langsung kami manfaatkan, karena langsung dikirim," tutur Investigator KNKT Ony Suryo Wibowo di kantornya, Selasa (30/10/2018).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri