tirto.id - Kantong jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mencapai 48 per Rabu (31/10/2018) pagi. Dari identifikasi sementara, polisi sudah berhasil menemukan bagian tubuh yang khas dari korban, bahkan perkiraan umurnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Rumah Sakit RS Polri Kramat Jati Kombes Musyafak. Dia menuturkan bahwa dari pemeriksaan yang dilakukan oleh lebih dari 15 tenaga ahli kedokteran berhasil menemukan beberapa bagian tubuh korban yang mendorong proses identifikasi.
“Dari aspek pemeriksaan tanda-tanda medis, ada tato, kemudian didapatkan korban yang berumur 3 sampai 4 tahun dan bahkan 2 bayi, tapi karena data yang mendukung ini kurang kuat, sehingga dicancel untuk menunggu hasil DNA,” tegas Musyafak.
Musyafak menegaskan belum semua keluarga korban diambil DNA-nya. Sejauh ini, relasi korban yang melapor ke pos antemortem RS Polri bahkan sudah melebihi jumlah korban di penerbangan JT 610 Jakarta-Pangkalpinang sebanyak 189 orang. Namun, tidak semuanya merupakan orang tua, anak, atau saudara kandung korban.
“Data yang masuk dari keluarga korban berjumlah 185 kemudian tadi malam ada 6 keluarga lagi yang datang melapor. Jadi sampai pada pagi hari ini ada 191 keluarga yang telah lapor. Dari 191 baru 147 yang diambil sampel DNA-nya,” tegas Musyafak lagi.
Meski kondisi tidak utuh, Musyafak menegaskan pihaknya akan tetap melakukan tes DNA. Memang dari kulit, otot, dan tulang tes DNA bisa dilakukan. Tapi karena banyaknya bagian tubuh tersebut yang tidak lengkap, hal itu terkadang menjadi kendala.
“Itu jadi kendala. Kurang lebih ada 87 bagian tubuh yang kita periksa sampel DNA [dari 24 kantong jenazah, 24 sisanya belum],” katanya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri
