tirto.id - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, bersafari politik ke Rumah Rengasdengklok, tempat Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta diculik. Dia mengungkapkan, rumah tersebut harus diberikan bantuan sebagai bentuk perawatan tempat bersejarah.
Untuk membantu tempat sejarah tersebut, Mantan Menteri Pendidikan itu memberi saran, salah satunya membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Kami melihat harus diberikan bantuan minimal pemerintah bisa kerjakan, dari pemerintah saja lah, listriknya di 0 kan, kan milik pemerintah, yang kedua PBB nya di 0 kan, kan milik pemerintah,” kata Anies ketika kampanye di Rumah Rengasdengklok, Karawang, Senin (4/12/2023).
Dia membandingkan, pengelolaan tempat bersejarah di DKI Jakarta, pada rumah-rumah pejuang dan orang berjasa, PBB sudah digratiskan. Aturan tersebut sudah berlaku sejak 2018.
“Sejak 2018, mereka tidak pernah PBB. Selama anak turunannya, ahli warisnya masih menggunakan rumah itu untuk tempat tinggal, maka mereka tidak bayar pajak,” ucap Anies.
Melalui pengaturan tersebut, Anies berharap, perlindungan rumah warisan para pejuang tidak dilepas karena anak turunannya tidak mampu membayar pajak yang tinggi.
Selain itu, Anies mengungkapkan, perawatan tempat bersejarah harus ditingkatkan dan pemerintah perlu turun tangan. Seperti pada pembangunan infrastruktur jalan yan harus diinisiasi pemerintah untuk menaikkan tempat-tempat bersejarah.
“Tempat yang bersejarah tetapi tidak dirawat atau tidak dibantu oleh negara perawatannya. Banyak orang datang tapi tempat itu sebagai tempat milik keluarga. Tentang milik keluarganya tidak perlu diganggu. Tapi tempat itu dibantu Infrastruktur jalannya dibantu pajaknya, dibantu biaya perawatannya sehingga tempat bersejarah ini akan terus terawat dengan baik,” ucap capres dari Koalisi Perubahan tersebut.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang