tirto.id - Presiden Jokowi terus mendorong agar kasus kematian di Indonesia turun. Ia kembali mengakui angka kasus kematian Indonesia masih di atas angka kematian dunia. Jokowi pun menyebut menekan angka kematian sebagai tugas besar pemerintah.
Dalam rapat terbatas yang digelar secara daring dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/10/2020), Jokowi menyayangkan persentase rata-rata kematian akibat COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Ia mencatat persentase angka kematian COVID-19 Indonesia berada di angka 3,55 persen.
Meski membaik, Indonesia masih belum mampu menurunkan persentase angka kematian lebih rendah dari angka kematian dunia.
"Ini lebih baik dibandingkan dua minggu yang lalu yang berada di angka 3,77 persen. Namun, masih lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia yang berada di angka 2,88 persen. Ini saya kira tugas besar kita ada di sini bagaimana angka rata-rata kematian bisa ditekan terus," kata Jokowi.
Selain itu, Presiden memaparkan angka kasus aktif COVID-19 di Indonesia. Ia mengatakan angka rata-rata kasus COVID-19 di Indonesia kini 19,97 persen atau lebih rendah daripada angka dunia maupun pekan lalu.
"Ini saya kira bagus karena ini lebih rendah dari rata-rata COVID-19 kasus aktif COVID-19 dunia yang mencapai 22,1%. Kita lebih baik dan juga lebih baik dari rata-rata kasus aktif kalau kita lihat di 27 September 2020 yang lalu yang mencapai 22,46 (persen). Jadi penurunannya kelihatan sekali dari 22,46 (persen) menjadi 19,97 (persen)," kata Jokowi, Senin.
Kemudian, Jokowi juga menyampaikan rata-rata angka kesembuhan Indonesia per 11 Oktober sudah mencapai 76,48 persen. Angka ini, kata Jokowi, sudah lebih baik daripada rata-rata kesembuhan COVID-19 di dunia yang mencapai 75,03 persen. Mantan Wali Kota Surakarta itu meminta agar pemerintah terus meningkatkan standar pengobatan RS, ruang ICU serta isolasi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri