tirto.id - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tak setuju dengan rencana pemerintah yang mulai bersiap untuk memindahkan Ibu Kota ke Provinsi Kalimantan Timur. Sebab, menurut Amien Rais, banyak hal yang perlu menjadi perhatian, terutama insiden kerusuhan di Papua.
"Saya mohon hati-hati. Ini masukan saya secara tulus ikhlas buat pemerintahan Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin. Saya minta yang pertama, tunda dulu pembicaraan mengenai pemindahan ibu kota. Itu tolong tunda dulu," kata dia di Lokasi Acara Milad PAN ke-21 di Jalan Jembatan III Raya, Kolong Jembatan Pejagan Pluit, Jakarta Utara, Jumat (23/8/2019).
Amien Rais mengatakan, konflik yang terjadi di Papua tidak bisa dianggap remeh. Insiden dipicu oleh intimidasi, penangkapan dan cacian berbau SARA terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang. Sehingga, menurut Amien, perlu diselesaikan secara hati-hati dan sesegera mungkin.
"Ada yang lebih mendesak lagi yaitu kemarin kita sadar, kita tersentak, tersadarkan bahwa di Papua dan Papua Barat ada sebuah katakanlah sebuah fenomena yang amat sangat memprihatinkan. Dan ini harus digaungkan untuk diselesaikan oleh Pak Jokowi dan teman-teman yang sedang berkuasa," terang dia.
Ia mewanti-wanti pemerintah agar tak menganggap sepele soal kerusuhan yang terjadi di kawasan timur Papua itu. Jangan sampai karena permasalahan soal SARA dan ras menjadi alasan persatuan dan kesatuan Indonesia rusak.
"Jadi hati-hati ya jangan anggap remeh. Apalagi kata-kata monyet itu sama sekali bukan orang beradab. Oleh karena itu, saya bukan ingin mengatakan siapa salah, siapa benar. Jadi saya kira saya pesan, tunda dulu soal pembicaraan mengenai pindah ibu kota itu masih bisa ditunda ya. Tapi yang harus segera diselesaikan adalah Papua yang di sebelah sana," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto