tirto.id - Kita sering mendengar tentang istilah "wanita selalu benar". Biasanya istilah itu digunakan sebagai gurauan di tengah pergaulan. Namun ternyata, istilah tersebut memiliki alasan ilmiahnya.
Penelitian dari University of Cambridge menemukan fakta bawa wanita memiliki mutasi gen pembaca pikiran yang memberi mereka kekuatan seperti mutan untuk memahami pikiran dan emosi seseorang hanya dengan melihat.
Seperti dikutip laman The Guardian, sebuah penelitian yang dilakukan 23 tahun yang lalu berjudul “the mind in the eyes test” melihat seberapa baik seseorang dapat menebak pikiran dan perasaan orang lain.
Alasan Ilmiah Mengapa "Wanita Selalu Benar"
Analisisnya mengungkapkan bahwa wanita akan mampu melakukan ini, tetapi didasarkan pada gagasan “intuisi wanita”.
Perubahan lebih lanjut untuk hasil yang lebih baik dan akurasi yang lebih tepat, mengungkapkan kesimpulan baru yang mengatakan bahwa sosialisasi sangat berkaitan dengan keahlian menebak pikiran dan perasaan.
Dari penelitian tersebut, lahirlah orang lain yang melihat dan mempelajari ciri unik yang hanya dimiliki wanita.
Penelitian lebih lanjut dilakukan para ahli di University of Cambridge, yang hasilnya menyebutkan bahwa wanita memiliki mutasi gen pembaca pikiran yang memberi mereka kekuatan seperti mutan untuk memahami pikiran dan emosi seseorang hanya dengan melihat mata.
Tanpa komunikasi langsung, seorang wanita mampu berkomunikasi menyimpulkan dari segala sesuatu di sekitarnya sehingga menjadikannya sosiolog ulung.
Ini menjelaskan alasan mengapa wanita dapat mengerjakan tes yang berhubungan dengan isyarat nonverbal jauh lebih baik daripada pria.
Pengamatan wanita biasanya lebih detail dan berorientasi. Wanita juga cenderung dapat melakukan banyak tugas dalam suatu waktu. Hal tersebut mereka lakukan dengan indera mereka yang tajam.
Tidak hanya itu, fakta bahwa wanita memiliki kromosom X ganda, hormon estrogen tingkat tinggi dan varian genetik pada kromosom 3 menurut para ilmuwan adalah penjelasan yang masuk akal "mengapa" wanita selalu benar.
Ini juga merupakan alasan utama umur panjang wanita sehingga hidup lebih lama dari pria. Jadi ini memacu "kekuatan" membaca pikiran psikis wanita.
Mengatakan bahwa wanita tidak rasional mungkin hanya menjadi mekanisme pertahanan melawan masyarakat patriarkal yang telah merampas pengalaman emosional pria.
Studi ilmiah dalam ilmu sosial serta ilmu saraf sosial secara ringkas memperkuat persepsi stereotip awal perempuan sebagai pembaca pikiran, sehingga alasannya lebih bersifat biologis daripada mitos.
Editor: Dhita Koesno