Menuju konten utama
Informasi Kesehatan

Benarkah Penyakit Jantung pada Wanita Sulit Disembuhkan?

Benarkah penyakit jantung pada wanita lebih sulit sembuh dibanding pria? Berikut penjelasan dari ahli.

Benarkah Penyakit Jantung pada Wanita Sulit Disembuhkan?
Ilustrasi sakit jantung pada wanita. foto/istockphoto

tirto.id - Penyakit jantung yang disebut juga dengan penyakit kardiovaskular merupakan sebuah kondisi di mana jantung tidak mampu melaksanakan fungsinya dengan baik.

Akibatnya, terjadi gangguan pemompaan darah dan oksigen ke seluruh tubuh.

Menurut sebuah karya ilmiah dari Poltekkes Denpasar, dijelaskan bahwa penyakit ini terjadi karena kerusakan sel otot jantung yang disebabkan kekurangan oksigen atau karena terjadinya kejang pada otot jantung.

Penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hal ini diterangkan langsung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) berdasarkan data dari Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2014 hingga 2019.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pun menunjukkan pada 2013, tren peningkatan penyakit jantung adalah 0,5%. Namun pada 2018, peningkatan tersebut bertambah menjadi 1,5%.

Secara umum, faktor penyebab timbulnya penyakit jantung adalah karena pola hidup yang tidak sehat.

Penyebab Penyakit Jantung

Ilustrasi Jantung Sehat

Ilustrasi Jantung Sehat. foto/istockphoto

Namun, faktor riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin juga dapat meningkatkan risikonya.

Sejumlah penyebab penyakit jantung di antaranya:

  • Hipertensi
  • Merokok
  • Diabetes militus
  • Dislipidemia atau kondisi kolesterol tidak normal
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Konsumsi alkohol
  • Stres
Gejala penyakit jantung perlu diwaspadai sejak dini dan ditangani dengan serius. Pasalnya, penyakit jantung adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan.

Dilansir dari laman Kemenkes, gejala yang mungkin dialami penderitanya yakni:

  • Palpitasi atau jantung terasa berdebar seperti diremas-remas;
  • Sesak napas yang umumnya diikuti keringat dingin, lemas, atau pingsan;
  • Nyeri dada di sebelah kiri;
  • Munculnya rasa mual dan muntah;
  • Pusing atau sakit kepala.

Penyakit Jantung pada Wanita

Ilustrasi Gagal Jantung

Ilustrasi Gagal Jantung. FOTO/iStockphoto

Disadur dari Medical News Today, setiap tahunnya, sekitar 6 juta orang di dunia meninggal disebabkan oleh henti jantung mendadak. Henti jantung mendadak dikenal pula dengan nama sudden cardiac arrest (SCA).

SCA terjadi ketika aritmia atau irama jantung menjadi abnormal yang akhirnya menyebabkan sistem kelistrikan jantung berhenti bekerja dan jantung tiba-tiba berhenti berdetak.

Dikarenakan SCA terjadi begitu cepat, pertolongan pertama pada SCA adalah dengan memberi resusitasi kardiopulmoner atau cardiopulmonary resuscitation (CPR), sebuah prosedur medis yang memberi penekanan pada dada.

Lantas, mengapa wanita cenderung tidak selamat dari henti jantung mendadak?

dr. Alexandra Lajoie, seorang ahli jantung di California, menerangkan bahwa tidak ada alasan berbasis gender yang diketahui mengapa wanita berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung.

Namun, wanita kerap menunda pemeriksaan saat awal gejala penyakit jantung terjadi.

"Wanita diketahui menunda mencari perawatan lebih lama daripada pria yang mengalami gejala (penyakit jantung), jadi (wanita) cenderung tidak mendapatkan perawatan (yang tepat) saat mulai mengalami gejala," ujar dr. Lajoie.

Selain itu, sebuah studi yang diunggah di European Heart Journal, menemukan bahwa wanita yang mengalami henti jantung mendadak di luar rumah sakit punya peluang lebih rendah dibandingkan pria untuk diberi CPR meski jelas mereka sedang mengalami serangan jantung.

Kemungkinan besar, hal ini dikarenakan perbedaan gender atau penghormatan pada anatomi tubuh wanita.

“Banyak dikaitkan dengan orang-orang yang peduli tentang penghormatan terhadap anatomi wanita atau hanya masalah gender,” ujar dr. Lajoie.

Selain itu, orang yang tidak terlatih memberi CPR juga mungkin khawatir akan melakukan kompresi dada yang terlalu dalam dan berakibat fatal sebab wanita cenderung memiliki dada yang lebih kecil.

Kondisi-kondisi yang disebutkan di atas itulah yang menjadi alasan mengapa penyakit jantung pada wanita lebih sulit disembuhkan.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT JANTUNG atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno