Menuju konten utama

Alasan Garuda Indonesia Belum Bergabung ke InJourney

Rencana PT Garuda Indonesia Tbk bergabung di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) masih menunggu waktu.

Alasan Garuda Indonesia Belum Bergabung ke InJourney
Pesawat milik Garuda Indonesia yang mengalami insiden pecah ban di Bandara Banjarmasin pada Rabu (11/6/2020). ANTARA/Angkasa Pura I/pri.

tirto.id - PT Garuda Indonesia Tbk dikabarkan segera bergabung di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney). Terkait hal itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengakui rencana tersebut masih menunggu waktu dan proses diskusi bersama pihak-pihak terkait.

“Iya, tapi belum dalam waktu dekat,” kata dia kepada Tirto, Senin (20/11/2023).

Dia menuturkan alasan bergabungnya Garuda dengan InJourney, salah satunya untuk mendongkrak pariwisata di Tanah Air. Dia pun yakin langkah tersebut bisa menguntungkan dan meningkatkan integrasi antar BUMN pariwisata.

“Kan memang holding itu dimaksudkan untuk menggabungkan BUMN yang bergerak di Aviasi dan tourism. Bisa lebih terintegrasi,” kata dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri II BUMN, Kartiko Wirjoatmodjo, mengatakan Garuda Indonesia akan masuk InJourney paling lambat pada 2024. Tetapi dia belum menyebutkan waktu yang pasti maskapai penerbangan pelat merah tersebut ke InJourney.

“Paling lambat tahun depan,” kata Kartiko dalam keterangannya (2/2/2023).

Sementara, Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria masih menunggu arahan dari Menteri BUMN, Erick Thohir dalam rencana tersebut.

“Saya juga tidak tahu kapannya. Nanti akan menunggu arahan dari Menteri BUMN,” kata dia.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan InJourney Kamis (13/1/2022) tahun lalu. Jokowi menuturkan peran pariwisata sangat penting bagi devisa Indonesia.

Dia mengatakan, pendapatan Indonesia dari sektor pariwisata mencapai 10 miliar dolar AS dan bisa menyediakan 13 juta lapangan kerja sebelum pandemi. Dia menuturkan sektor pariwisata terdampak parah akibat pandemi COVID-19.

"Oleh sebab itu, kondisi seperti ini (pandemi COVID-19) harus kita hadapi dan kita tidak boleh patah arang, dan kita harus memanfaatkan ini sebagai titik balik untuk melakukan sebuah lompatan. Momentum untuk melakukan penataan, momentum untuk melakukan transformasi, membangun sebuah ekosistem yang lebih kuat dan tangguh," kata Jokowi, Kamis (13/1/2022).

Baca juga artikel terkait PT GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - News
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin