tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada penutupan perdagangan, Jumat (21/3/2025). IHSG turun 123.494 poin atau 1,94 persen ke level 6.258. IHSG sempat menyentuh level terendahnya di 6.218.
Mengutip RTI Business, sebanyak 135 saham naik atau berada di zona hijau, 476 saham turun di zona merah dan 187 saham tidak bergerak atau stagnan. Sementara total volume perdagangan pada hari ini tercatat sebanyak Rp21,59 triliun dengan kapital market mencapai Rp10.848 triliun.
Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang, mengungkapkan bahwa kombinasi faktor global dan domestik menjadi penyebab turunnya IHSG.
Dari sisi global, bank sentral AS (The Fed) menurunkan proyeksi pertumbuhan AS dan menaikkan estimasi inflasi, yang mempersempit ruang pemangkasan suku bunga dan meningkatkan risiko staglasi.
Sentimen negatif juga datang dari pelemahan pasar AS dan Eropa serta ketegangan geopolitik, terutama di Timur Tengah, yang mendorong kenaikan harga minyak dan meningkatkan risiko inflasi global.
Di sisi lain, arus keluar dana asing dari pasar saham Indonesia masih berlanjut seiring dengan penguatan dolar AS dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.
Selain itu, ketidakpastian kebijakan fiskal dalam negeri serta isu-isu terkait stabilitas pemerintahan membuat investor lebih berhati-hati terhadap aset domestik.
"Dengan kondisi tersebut, investor cenderung mengalihkan dana ke aset yang lebih aman, mempercepat aliran modal keluar dari Indonesia dan menekan IHSG lebih dalam," ujar Hosianna dalam analisisnya dikutip Tirto.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama