Menuju konten utama
25 Februari 2018

Akhir Debut "Siluman Ular" Sridevi

Sridevi bintang film India. Salah satu filmnya paling terkenal berjudul Nagina, ia berperan sebagai siluman Ular.

Akhir Debut
Ilustrasi Sridevi. tirto.id/Deadnauval

tirto.id - Dalam hidupnya, Sridevi muda pernah bermain cinta dengan laki-laki yang salah. Ia jatuh cinta pada lawan mainnya di film Jaag Utha Insaan (1984). Bukan lantaran si lawan itu mantan anggota kelompok komunis maois India (Naxalite) yang sudah tobat setelah saudaranya terbunuh, tapi karena laki-laki itu sudah punya anak-istri.

Si lawan main itu adalah Gourang Chakraborty—yang punya nama panggung Mithun Chakraborty. Istri Mithun, Yogeeta Bali, juga bintang film. Ia tidak kalah cantik dari Sridevi.

Kala itu, Mithun sudah menginjak 34 tahun dan Sridevi masih 21 tahun. Soal kawin, sebelum dengan Yogeeta Bali, Mithun sudah pernah beristri aktris dan model bernama Helena Luke. Sebagai selebritas, tentu saja hubungan Mithun dan Sridevi jadi santapan empuk para maniak gosip. Berembus desas-desus bahwa dua orang itu sudah kawin diam-diam.

“Keduanya menikah di pengadilan kecil Kalkuta, dengan hanya empat pasang mata yang menjadi saksinya,” tulis majalah Cine Blitz di volume 24, Masalah 2 (1998).

Hubungan itu tidak bertahan lama. Mithun memilih bertahan dengan Yogeeta.

Bermain Film Sejak Bocah

Bagi generasi yang tumbuh dan besar di era 1980-an dan 1990-an serta doyan nonton film India yang tayang di televisi-televisi swasta, kebanyakan tak asing dengan sosok Sridevi maupun Mithun. Yang disebut terakhir dikenal sebagai bintang laga. Sementara Sridevi dikenal karena kecantikan, dan tentu saja goyangannya.

Salah satu film Sridevi yang terkenal adalah Nagina (1986). Di film itu dirinya berperan sebagai siluman ular sendok yang kawin dengan laki-laki tajir. Amrish Puri—yang terkenal dengan peran antagonis—menjadi pawang ular bernama Bhaivaranath yang mengejarnya. Film ini cukup banyak dibicarakan orang.

Alur cerita Nagina “berkisar pada Rajiv (Rishi Kapoor), satu-satunya pewaris properti feodal yang jatuh cinta pada Rajni (Sridevi), seorang wanita misterius yang memiliki masa lalu yang gelap,” tulis Meheli Sen dalam Haunting Bollywood: Gender, Genre, and the Supernatural in Hindi Commercial Cinema (2017: 97).

Film ini mengangkat konflik kelas. Ibu Rajiv (yang diperankan Sushma Seth) tidak setuju dengan perkawinan itu dan minta tolong pada Bhaivaranath. Film ini tergolong sukses dan dibuatkan sekuelnya, Nigahen (1989).

Encyclopedia of Bollywood–Film Actresses (2014) yang disusun Renu Saran menyebut, selain Nagina, film-film lain yang dibintangi Sridevi adalah Mr. India, Chaalbzaz, Nigaahen, Candni, Gumrah dan Judaii.

Dalam film Chaalbzaz (1989), Sridevi memerankan dua tokoh perempuan kembar yang terpisah sejak lahir. Alur film ini mirip dengan film Romantika Remaja (1979) yang dibintangi Roy Marten dan Yenny Rahman. Kedua film itu alurnya mirip dengan film India berjudul Seeta Aur Geeta (1973). Kemiripan alur cerita antara film India dengan Indonesia memang hal biasa. Seperti halnya film Indonesia dengan film Mandarin.

Perempuan dengan nama asli Shree Amma Yanger Ayyapan di Sivakasi—kelahiran Tamil Nadu, 13 Agustus 1963—ini memulai kariernya sejak masih anak-anak. Film pertamanya berjudul Kandhan Karunai (1967) yang disutradarai Akkamappettai Paramasivan Nagarajan. Ketika itu usianya belum genap 4 tahun.

Putri seorang pengacara ini juga pernah bermain film-film Telugu dan Malayalam (India Selatan). Solva Saawan (1979) adalah film Bollywood pertamanya. Bintangnya di kancah Bollywood benar-benar bersinar di era 1980-an hingga 1990-an.

Indonesia adalah pasar penting film-film Bollywood. Tentu saja Sridevi juga dikenal di sini. Sudah sejak lama film India masuk ke Indonesia. Menurut Rosihan Anwar dalam Sejarah kecil "Petite Histoire" Indonesia - Volume 2 (2018: 65), film India disenangi lantaran nyanyian, tarian, dan kisah sentimentalnya.

Infografik Mozaik Sridevi

Infografik Mozaik Sridevi. tirto.id/Rangga

Menepi dari Dunia Hiburan

Bertahun-tahun setelah lepas dari pelukan Mithun, pada 1996, Sridevi akhirnya kawin dengan Boney Kapoor, produser film Mr. India (1987). Boney adalah abang dari Anil Kapoor, yang juga dikenal di Indonesia.

Dalam Mr. India, Anil Kapoor menjadi lawan main Sridevi. Mereka juga bermain bersama dalam banyak film lain.

Seperti umumnya aktris India, Sridevi dikenal dengan goyangannya. Sudah jadi syarat bagi bintang film India untuk bisa bergoyang. Karena film India memang terkenal dengan nyanyian dan goyangan. Video tarian dan film Sridevi di kanal YouTube ditonton hingga jutaan kali. Padahal filmnya dirilis pada era 1980-an dan 1990-an.

Setelah menikah, Sridevi sempat vakum dari dunia hiburan. Dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Pada 2004-2005, Sridevi sempat muncul kembali di layar kaca. Enam tahun kemudian, pada 2011, Sridevi nongol dalam film English Vinglish. Ketika itu usianya menjelang kepala lima.

Sridevi meninggal dunia karena serangan jantung pada 25 Februari 2018 waktu setempat di Dubai, tepat setahun lalu. Berita kematiannya diumumkan saudara iparnya, Sanjay Kapoor.

Kematian Sridevi tentu saja menjadi berita. Tak lain karena dia seorang bintang Bollywood yang punya penggemar jutaan manusia dari Benares sampai Brebes, dari orang-orang berbahasa Telugu sampai Tegal.

Menurut J.K. Bajaj dalam On & Behind the Indian Cinema (2014), “setelah Vyjayanthimala dan Hema Malini, Sridevi adalah aktris India Selatan yang menaklukkan bioskop India.”

==========

Catatan: Naskah pernah tayang di Tirto.id pada 26 Februari 2018, pada Mozaik edisi 25 Februari 2019, naskah tersebut diunggah ulang dengan minor perubahan.

Baca juga artikel terkait FILM INDIA atau tulisan lainnya dari Petrik Matanasi

tirto.id - Humaniora
Penulis: Petrik Matanasi
Editor: Ivan Aulia Ahsan