Menuju konten utama

Akbar Tanjung Minta Airlangga Rangkul Bamsoet dan Loyalisnya

Akbar Tanjung meminta Airlangga Hartarto merangkul Bambang Soesatyo di kepengurusan Partai Golkar periode selanjutnya.

Akbar Tanjung Minta Airlangga Rangkul Bamsoet dan Loyalisnya
ketua dewan pertimbangan dpp partai golkar akbar tanjung menyampaikan pandangannya saat menghadiri diskusi politik munaslub partai golkar di jakarta, sabtu (7/5). diskusi tersebut membahas tema "akhirnya golkar bisa munaslub". antara foto/m agung rajasa/aww/16.

tirto.id - Akbar Tanjung meminta Airlangga Hartarto merangkul Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan pendukungnya di kepengurusan DPP Golkar periode mendatang. Akbar adalah Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, sementara Airlangga berstatus petahana dan kemungkinan besar menjabat lagi sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Sementara Bamsoet merupakan penantang Airlangga sebelum akhirnya mengundurkan diri.

Politik akomodasi ini dibutuhkan agar tak muncul lagi benih-benih perpecahan di internal partai berlambang pohon beringin itu, tegas Akbar. "Sebaiknya memang dikasih tempat, kalau memang mau merangkul," kata Akbar di tempat Munas X Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Tak asal diberi kursi, Bamsoet mesti ditempatkan sesuai dengan kompetensinya. "Ukurannya tepat atau tidak. Harus PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela)," kata Akbar.

Sementara Airlangga Hartarto menilai tak perlu ada rekonsiliasi antara dia dengan Bamsoet. Alasannya karena Bamsoet sampai saat ini masih berada dalam barisan kepengurusan DPP Partai Golkar yang tak lama lagi akan demisioner.

"Tidak ada rekonsiliasi. Kan, sama-sama pengurus partai," kata Airlangga di tempat yang sama.

"Mereka adalah pengurus Partai Golkar yang saya rekrut karena kita dengan demokrasi membiarkan semua orang mempunyai pandangan pandangannya [sendiri]," Airlangga memungkasi.

Airlangga-Bamsoet dan masing-masing pendukungnya sempat terlibat adu komentar di media massa. Keduanya sama-sama mengincar kursi Golkar-1.

Bamsoet akhirnya mengundurkan diri Selasa (3/12/2019) kemarin. Dia mengaku "tidak meneruskan pencalonan" demi "menjaga keutuhan dan solidaritas partai."

Bamsoet mengatakan itu setelah bertemu Menko Luhut Binsar Panjaitan, juga senior di Golkar, beberapa jam sebelum mereka bertolak ke lokasi munas.

Baca juga artikel terkait PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Rio Apinino