tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengaku pemerintah mengejar peningkatan pertumbuhan kredit perbankan di atas 11 persen pada 2023.
Hal tersebut tidak lepas dari kondisi pertumbuhan kredit Indonesia yang mencapai 11 persen, angka loan interest yang dinilai bagus, dana pihak ketiga yang mencapai 9 persen, serta kondisi pasar modal yang baik. Airlangga mengaku situasi itu positif sehingga bisa mendorong angka kredit yang lebih baik.
“Kami ingin dorong kredit itu lebih tinggi dari 11 persen,” kata Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (16/1/2023).
Airlangga mengaku, angka 11 persen itu diperkirakan mencapai Rp600 triliun. Sekitar Rp373 triliun dari total Rp600 triliun itu berasal dari UMKM.
“Jadi lebih dari setengah. Memang dari segi keseluruhan total kredit usaha kecil menengah itu 21 persen, tapi terhadap pertumbuhan itu lebih dari setengah. Nah, tentu ini harus didorong agar kualitas dari investasi bisa berlanjut,” kata Airlangga.
Airlangga mengaku, salah satu upaya adalah dengan peningkatan angka Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kini, pemerintah menaikkan angka KUR hingga Rp450 triliun. Ia menilai hal itu bisa meningkatkan perolehan kredit.
“Jadi tetap UMKM melalui KUR tetap kami pompa. Tinggal dari perbankan mendorong sektor riil,” kata Airlangga menambahkan.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz