tirto.id - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, beranggapan pelibatan TNI dalam penanggulangan tindak pidana terorisme tidak bertentangan dengan agenda reformasi TNI.
"Terorisme adalah musuh negara. Musuh yang harus dihadapi seluruh elemen bangsa termasuk di antaranya TNI," kata Agus di Jakarta Pusat, (21/05/2018).
Mantan cagub DKI Jakarta ini mengatakan, undang-undang TNI sudah memberi ruang bagi militer untuk melaksanakan operasi-operasi militer di luar perang. Menurutnya, upaya pencegahan dan penghentian aksi teror adalah salah satunya.
Selain itu, ia mengatakan, TNI sudah terlatih dalam menghadapi skenario terburuk, salah satunya menghadapi peledakan sehingga cocok untuk penanggulangan terorisme
Meski begitu ia menggarisbawahi bahwa dalam menjalankan tugas counter terorism itu, TNI harus selalu berkoordinasi dengan Polri, Intelijen dan aparat penegak hukum lainnya.
"Tentunya dalam pelaksanaannya harus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai elemen lainnya termasuk dengan Polri termasuk dengan intelijen dan aparat penegak hukum lain," katanya.
AHY juga membantah jika pelibatan TNI ini bertolak belakang dengan reformasi TNI. Ia bahkan menyebut kalau dalam 20 tahun reformasi, reformasi TNI merupakan yang paling menonjol.
"Saya menyampaikan secara khusus bahwa di antara pilar reformasi lainnya yang paling menonjol adalah reformasi internal TNI. Tanpa reformasi TNI ketika itu saya menyangsikan reformasi nasional bisa berjalan dengan sukses," ujar Agus.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Alexander Haryanto