tirto.id - Adipati Dolken mengaku tertantang dalam memerankankan Hardo, tokoh utama dalam film Perburuan yang diadapatasi dari novel Pramoedya Ananta Toer.
"Biasanya, saya memainkan peran tokoh yang benar-benar ada dan nyata. Nah, di perburuan ini saya harus memainkan tokoh dari novel yang karakter dan kreatifitasnya bisa dikembangkan,” ucapnya pada peluncuran poster “perburuan” di Jakarta Selatan, Kamis (3/7/2019), sebagaimana dilansir Antara.
Film ini bercerita tentang perjuangan kemerdekaan yang berlatar belakang penjajahan pada masa Jepang. Tokoh hardo digambarkan keras hati, satu hal yang menjadi beban tersendiri bagi Adipati.
“Saya merasa punya beban kalau nanti ada yang salah saat memainkan peran Hardo. Peran ini sangat tidak mudah dimainkan” ujranya
Adipati juga dituntut untuk mempelajari seni bela diri kendo dari Jepang untuk menyempurnakan tokoh hardo tersebut.
Ia mengibaratkan bahwa pengembangan karakter hingga latihan bela diri ia jalani layaknya bermain biola.
“Kan harus benar pegangnya. Sama seperti di “kendo” yang juga harus benar megang “bokken” (pedang)nya,” tuturnya.
Selain itu ia merasa tertantang dengan panjangnya dialog yang ada di dalam naskah, Adipati mengungkapkan terdapat tiga adegan yang menghabiskan 13 lembar kertas per adegannya.
Ia menyiasati hal ini dengan berusaha mengerti dan memahami kata demi kata yang disampaikan karya Pramoedya Ananta Toer ini dengan latihan dan reading hingga tiga minggu lamanya.
Guna memahami film yang yang kental dengan nuansa peperangan ini membuat Adipati juga mempelajari peperangan melalui game PUBG.
“PUBG adalah salah satu metode saya buat masuk ke karakter (setting) perang” ujarnya pada event yang sama.
Menurutnya, game yang memiliki kepanjangan Player Unknwon’s Battelground ini cukup membantunya dalam mendalami situasi hingga strategi peperangan.
“Jadi PUBG juga salah satu metode juga buat membaca startegi dan mengimplementasikan strategi ke dalam naskah,” ujar Adipati.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Dipna Videlia Putsanra