tirto.id - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menganggap tak perlu ada debat pilpres yang diadakan di luar Jakarta. Selama ini Karding melihat format debat pun selalu tanpa kehadiran massa pendukung yang masif dan pertanyaan dari masyarakat.
Hal itu membuat masalah tempat menjadi tidak relevan. Masyarakat setempat juga tidak punya ruang cukup untuk menyampaikan masalah sesungguhnya kepada paslon.
"Soal tempat itu tidak terlalu relevan karena debat itu biasanya lebih banyak menggunakan media televisi sehingga akan efektif di Jakarta saya kira akan tetap baik lah. Di luar daerah akan menguras banyak energi dan banyak hal yang harus disiapkan," tegas Karding pada Tirto, Selasa (27/11/2018).
Karding menuturkan, seharusnya teknologi dan akses siaran televisi ke seluruh daerah yang harus diperbaiki. Dengan begitu, masyarakat di Papua maupun Aceh bisa menilai paslon yang berkontestasi di pilpres 2019.
"Kecuali debat diikuti banyak massa. Sementara [sejauh ini] KPU hanya menetapkan hanya beberapa orang setiap paslon untuk dikirim. Jadi saya kira tetap di Jakarta saja," ucapnya.
Komisi Pemilihan Umum akan mengadakan lima kali debat pasangan calon capres-cawapres di pilpres 2019. Lokasi debat tersebut masih belum dipastikan hingga sekarang. Ada wacana untuk mengadakannya di luar Jakarta.
Hal ini disampaikan oleh Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan mengatakan sudah ada beberapa masukan daerah yang diterima. Namun secara teknis pengkajian tersebut masih terus dilakukan.
"Banyak yang menginginkan di Papua, Aceh, tetapi kita sedang mempertimbangkan secara teknis itu memungkinkan atau tidak," kata Wahyu di Kantor KPU, Jakarta, Senin (26/11/2018).
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yulaika Ramadhani