tirto.id - Pertemuan Abdul Somad dengan ulama karismatik asal Rembang, KH Maimun Zubair, Sabtu (9/2/2019) lalu menarik disimak jika dikaitkan dengan konteks Pilpres 2019.
Maimun Zubair, atau yang kerap disapa mbah Moen, baru saja bertemu Joko Widodo dan mendoakannya pada 1 Februari lalu. Sementara Abdul Somad adalah tokoh agama yang punya pengaruh elektoral tertinggi, begitu kata survei LSI Jenny JA.
Bagi Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin, selain untuk bersilaturahmi, kehadiran Abdul Somad mengunjungi mbah Moen dan beberapa kiai NU lain tak bisa dilepaskan dari proses 'komunikasi politik.'
Kata Ujang, selama ini pilihan politik Abdul Somad lebih condong ke capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dia bahkan sempat masuk bursa cawapres pendamping Prabowo.
Sedangkan ulama yang dia kunjungi merupakan tokoh-tokoh dari PPP yang secara politik mendukung capres-cawapres paslon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Pertemuan itu potensial membuat Abdul Somad secara terbuka mendukung Jokowi-Ma'ruf, kata Ujang.
"Jadi jika ada permintaan mbah Maimun untuk menarik UAS (ustaz Abdul Somad) ke kubu 01, itu suatu yang bagus juga. Mengikuti jejak Mbah Moen yang memang posisinya ada di kubu 01," kata Ujang kepada reporter Tirto, Minggu (10/2/2019) siang.
Sebaliknya, menurut pengajar ilmu politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, jika pada pertemuan tersebut Abdul Somad menyatakan sikap untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf, maka itu akan merugikan dirinya sendiri.
Selain Abdul Somad itu sendiri, para jemaatnya pun punya kecenderungan serupa: mendukung paslon 02. Dengan berpindah haluan, kata Adi, sangat mungkin Abdul Somad pun akan kehilangan pengikut.
"Saya yakin kalo UAS ke 01, pengajiannya sepi, yakin saya. Youtube-nya jarang yang nonton. Karena sudah dinilai jadi partisan. Sudah dianggap enggak murni," kata Adi kepada reporter Tirto.
"Makanya siapa pun ustaznya, jangan genit-genit berpolitik kalau enggak mau dibenci orang," tambahnya.
Tak Ada Politik
Menurut juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Irfan Pulungan, kunjungan Abdul Somad tidak perlu dimaknai secara politis.
"Silaturahmi hal yang biasalah. Sebagai ulama muda mengunjungi ulama yang senior," ujarnya kepada reporter Tirto. Irfan juga mengatakan dalam beberapa waktu terakhir bukan cuma Maimun Zubair saja yang didatangi, tapi juga ulama lain.
Meski begitu, kalau ada pembicaraan ke arah politik praktis, tak ada pihak lain yang bisa dimintai keterangan selain Abdul Somad itu sendiri.
Menurut Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, yang juga datang dalam pertemuan, isi pembicaraan antara mbah Moen dengan Abdul Somad memang tak terkait politik sama sekali. Keduanya hanya bicara soal "kebangsaan dan keorganisasian." Lebih spesifik: kemungkinan Abdul Somad bergabung ke NU.
"Sudah lama beliau ingin ke NU tapi belum bisa," kata gus Yasin di Semarang, Sabtu malam (9/2/2019), seperti dikutip dari Antara.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Rio Apinino