Menuju konten utama

8 Kompi Personel TNI-Polri Dikerahkan Amankan Mahkamah Konstitusi

polisi menyebut pengamaan di Mahkamah Konstitusi adalah pengamanan pengamanan normal bagian dari pengamanan tahapan Pemilu 2019.

8 Kompi Personel TNI-Polri Dikerahkan Amankan Mahkamah Konstitusi
Petugas keamanan melintas di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (23/5/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Pengamanan di Gedung Mahkamah Konstitusi diperketat, Jumat (24/5/2019) jelang rencana Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga dan sejumlah massa yang dikabarkan akan mendampingi pelaporan Prabowo-Sandiaga atas kecurangan Pemilu 2019.

Berdasarkan Pantauan Tirto hingga pukul 11.50 WIB, pengamanan di sekitar Mahkamah Konstitusi terlihat diperketat. Belasan personel bersiaga di depan Kementerian Perhubungan maupun dekat kantor RRI. Sejumlah tameng pun dijejerkan di kedua sisi. Mobil watercannon dan baracuda terlihat bersiaga di depan Gedung MK.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan, kepolisian bersama TNI akan menerjunkan delapan kompi pasukan. Ia mengatakan pengamanan di depan MK sebagai pengamanan normal.

"Saat ini yang ada di kantor MK gabungan TNI polri ada delapan kompi," ujar Harry saat meninjau kondisi kompleks Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Menurut Harry pengamanan biasa yang dilakukan dalam rangka tahapan Pemilu 2019. Ia meyakinkan, satuan pengamanan siap untuk bertugas demi menjaga ketertiban. Mereka pun sudah mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan dalam pendaftaran sengketa pemilu.

Sementara jika nantinya terjadi aksi oleh sejumlah massa yang datang di MK, maka pihaknya pun telah menyiapkan personel untuk pengamanan.

"Karena aksi tersebut memang disiapkan [personel] untuk antisipasi baik keamanan objek, yang akan melaporkan dalam sengketa, atau aksi masyarakat yang melakukan aksi di sekitar MK," tutur Harry.

Namun demikian Harry mengatakan belum mengantongi laporan, terkait jumlah massa aksi yang akan turun ke jalan hari ini. Rencananya aksi akan digelar Kelompok Masyarakat Cinta Damai di MK pada hari ini.

Aksi massa hari ini, Jumat (24/5/2019) bertetapan dengan hari terakhir pendaftaran permohonan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2019.

Pendaftaran legislatif berakhir pada pukul 01.45 WIB sementara sengketa Pilpres 2019 pukul 24.00 WIB. Pendaftaran sengketa legislatif masih berlangsung meski sudah melewati masa pendaftaran.

Sementara itu, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan mengajukan permohonan sengketa hasil Pilpres pada Jumat sore.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Irwan Syambudi