tirto.id - Penyakit yang sering diderita manusia akibat pencemaran udara adalah di antaranya asma, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sampai dengan yang paling berbahaya adalah serangan jantung.
Menurut badan kesehatan dunia WHO, pencemaran atau polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahun. WHO bekerja sama dengan negara-negara untuk memantau polusi udara dan meningkatkan kualitas udara.
Berdasarkan riset tersebut, sekitar 9 dari 10 orang menghirup udara yang mengandung polutan tingkat tinggi.
Terkait hal ini, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (KPDPI) Dr Agus Dwi Susanto mengingatkan masyarakat harus lebih waspada terhadap dampak buruk polusi udara, terutama selama masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.
Agus menyatakan, faktor lingkungan dan pola kerja memiliki porsi yang cukup besar terhadap kesehatan dan fungsi dari paru maupun penyakit lain yang berhubungan dengan saluran pernapasan manusia. Oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk selalu mewaspadai dan melindungi diri.
“Kita menghindari daerah-daerah yang berpolusi dalam beraktivitas di luar rumah, selalu memantau kondisi polutan di udara, kemudian kita mengurangi aktivitas di luar ruangan pada saat polutan sedang tinggi, menggunakan alat pelindung diri kalau kita beraktivitas di luar rumah termasuk menggunakan masker,” kata Dr Agus dikutip Antara.
Hal tersebut terjadi lantaran komponen dari polusi udara baik komponen gas maupun komponen partikel sebagian besar berdampak pada iritatif karena itu akan timbul keluhan-keluhan dalam jangka pendek.
Berikut adalah daftar penyakit yang sering diderita manusia akibat pencemaran udara, dikutip Allianz.
Asma atau Asthmatic bronchiale
Penyakit yang sering diderita manusia akibat pencemaran udara adalah asma salah satunya.
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
Penyempitan saluran ini menghasilkan gejala asma seperti: sesak napas, batuk, dan sesak dada. Bagi seseorang yang memiliki penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan orang lain yang tidak hidup dengan kondisi ini.
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
ISPA adalah infeksi di saluran pernapasan, yang menimbulkan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam. Berdasarkan data WHO, ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah. Salah satu penyebabnya karena polutan udara.
Bronchopneumonia
Bronkopneumonia ditandai dengan peradangan yang menyerang saluran udara.
Seseorang yang mengalami penyakit ini dapat merasa sulit bernapas lega atau sesak napas karena paru-paru mereka tidak mendapatkan suplai udara yang cukup.
Penyakit ini dapat disebabkan karena tubuh Anda terinfeksi virus, bakteri, atau jamur. Namun dalam banyak kasus, bronkopneumonia paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Bakteri penyebab bronkopneumonia masuk ke dalam paru-paru melalui udara atau darah.
Paru-paru basah atau pneumonia
Paru-paru basah atau pneumonia adalah penyakit akibat infeksi yang memicu inflamasi pada kantong-kantong udara atau pada alveolus di salah satu bagian paru-paru, atau bahkan keduanya. Paru-paru basah dapat disebabkan oleh serangan (infeksi) virus, jamur, atau bakteri terhadap sistem pernapasan.
Penyakit tersebut diawali dengan gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas. Tidak hanya orang dewasa yang dapat terserang paru-paru basah, anak-anak dan lansia pun dapat mengalaminya.
Serangan jantung
Riset baru mengindikasikan bahwa menghirup udara yang terdiri dari polutan berbahaya, dapat menyebabkan aterosklerosis, suatu kondisi kardiovaskular.
Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan plak di dinding pembuluh darah.
Penumpukan plak di dalam dinding pembuluh darah akan mengentalkan arteri yang membatasi aliran darah, nutrisi, dan oksigen ke seluruh tubuh.
Aterosklerosis dapat menyebabkan kejadian kardiovaskular yang lebih berbahaya, seperti penyakit jantung koroner atau penyakit arteri perifer, serta serangan jantung atau stroke.
Kanker Paru
Dokter Agus juga melihat dampak buruk lainnya yang disebabkan oleh paparan polusi udara, di mana jika seseorang terus menerus terpapar udara yang tidak bagus maka dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker paru.
Gangguan Kognitif
Jika melihat dari beberapa riset, udara yang buruk juga dapat berdampak pada gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.
"Gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan ini juga mempengaruhi proses pertumbuhan anak polutan itu beberapa riset menunjukkan anak-anak yang terkena ekspos polusi ternyata tinggi badannya sedikit lebih pendek dari anak-anak yang tidak terkena polusi jadi efek stunting," kata dokter Agus.
Editor: Yantina Debora