Menuju konten utama
Kronik Reformasi

7 Mei 1998: Pemerintah Mengklaim Pahami Tuntutan Mahasiswa

Panglima ABRI menyatakan semua komponen pemerintahan memahami tuntutan mahasiswa. Di Bandung, Senat Guru Besar ITB mendukung mahasiswa menyuarakan reformasi.

7 Mei 1998: Pemerintah Mengklaim Pahami Tuntutan Mahasiswa
Ilustrasi Kronik Reformasi (7 Mei 1998). tirto.id/Gery

tirto.id - Demonstrasi yang semakin panas memaksa pemerintah mendengarkan tuntutan para mahasiswa. Lewat Panglima ABRI, pemerintah mengklaim telah memahami aspirasi mereka. Bersamaan dengan itu, sang panglima mulai mengambil jurus untuk menjinakkan aksi-aksi mahasiswa: mendorong gerakan intelektual alih-alih turun ke jalan.

Berikut intisari peristiwa penting pada 7 Mei 1998.

7 Mei

Panglima ABRI Pastikan Pemerintah Memahami Tuntutan Mahasiswa

Menhankam/Pangab Jenderal Wiranto memastikan seluruh komponen bangsa, pemerintah, legislatif, orsospol, para pemimpin informal di masyarakat, dan pimpinan LSM mendengar dan memahami tuntutan mahasiswa tentang reformasi. Ia berharap mahasiswa mengganti perjuangan fisik ke gerakan intelektual guna mengisi reformasi.

Senat ITB Resmi Dukung Mahasiswa

Secara resmi Senat ITB mendukung gerakan mahasiswa yang menuntut reformasi. Panitia ad hoc Senat Guru Besar ITB Prof. Dr. Sudjana Sapi’e menyampaikan dukungan tersebut dalam aksi mimbar bebas di depan kampus. Sehari sebelumnya, Senat sudah melakukan dengar pendapat dengan seluruh civitas akademik dan para pakar.

(Media Indonesia dan Pikiran Rakyat, 8 Mei 1998)

Baca juga artikel terkait REFORMASI 1998 atau tulisan lainnya dari Ivan Aulia Ahsan

tirto.id - Politik
Reporter: Tony Firman & Fadrik Aziz Firdausi
Penulis: Ivan Aulia Ahsan
Editor: Zen RS