Menuju konten utama

7 Dosa Besar dalam Islam, dari Membunuh hingga Durhaka

Berikut daftar dosa-dosa besar dalam Islam, contoh, dan cara untuk menghindarinya. Simak agar menjadi umat Islam yang patuh dan terhindar dari dosa besar.

7 Dosa Besar dalam Islam, dari Membunuh hingga Durhaka
Ilustrasi berdoa. foto/istockphoto

tirto.id - Manusia tidak ada yang sempurna, sehingga punya potensi melakukan kesalahan berupa dosa besar maupun kecil. Sehubungan dengan itu, apa saja hal-hal yang termasuk dosa besar dan bagaimana cara menghindarinya?

Adapun perbuatan dosa besar diklaim tidak akan diampuni, kecuali terhadap hamba yang bertaubat nasuha. Artinya taubat yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan serupa.

Perbuatan dosa besar akan mengantarkan seseorang ke neraka. Oleh karena itu, seorang muslim harus mengetahui serta menghindari dosa-dosa besar menurut Islam.

7 Dosa Besar dalam Islam

Apa dosa paling besar dalam Islam? Perbuatan yang termasuk dosa paling besar adalah syirik. Berikut daftar dosa-dosa besar menurut Islam, lengkap dengan contoh dan cara untuk menghindarinya.

1. Syirik

Syirik adalah dosa terbesar dalam Islam. Kesalahan orang yang melakukan syirik tidak akan diampuni Allah SWT. Tidak hanya itu, amalan salehnya di masa silam juga akan dihapus karena kesyirikan yang ia lakukan.

Secara definitif, syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah SWT. Ancaman dosa syirik ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 48 berikut.

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

Arti:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari [syirik] itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar,"

Contoh dosa besar syirik jelas-jelas menunjukkan sikap menyekutukan Allah SWT, seperti menganggap bahwa ada Tuhan selain Allah dan menyembah berhala. Adapun cara menghindarinya adalah meningkatkan keimanan.

2. Membunuh

Dalam Islam, pembunuhan adalah kejahatan besar yang berdampak luas. Permasalahan ini bahkan dapat menimbulkan permusuhan antar kelompok, hingga peperangan dalam skala besar, dan lain-lain.

Larangan membunuh ini tertera dalam surah Al-Maidah ayat 32 berikut.

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ

Arti:

"Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, dia seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia. Sungguh, rasul-rasul Kami benar-benar telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi."

Analogi pembunuhan satu orang dianggap membunuh seluruh manusia ini sangat tepat ketika disandingkan dengan pemantik (casus belli) Perang Dunia I; yang disebabkan oleh pembunuhan Archduke Franz Ferdinand dari Austria dan istrinya. Karena pembunuhan itulah, Perang Dunia I dimulai yang mengakibatkan sekitar 9 juta nyawa melayang sia-sia.

Kendati pembunuhan amat dikecam Islam, terdapat dua pembunuhan yang dibolehkan, yaitu pembunuhan pelaku kriminal (hukuman mati) sesuai regulasi suatu pemerintahan.

Cara menghindari dosa besar pembunuhan adalah selalu meyakini bahwa Allah SWT selalu mengawasi kita dalam setiap napas. Dengan begitu, kita akan selalu waspada dan terhindar dari berbagai dosa.

3. Minum-minuman Keras atau Obat-obatan Terlarang

Minuman keras dan narkoba mengandung zat adiktif yang dapat menurunkan kesadaran pengonsumsinya. Islam melarang umatnya mengonsumsi minuman keras dan narkoba, baik itu dalam kadar banyak atau hanya sedikit.

Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW berikut.

"Tiap-tiap yang memabukkan disebut khamar [minuman keras] dan tiap-tiap khamar hukumnya haram,” (H.R. Muslim).

Inti dari khamar adalah aspek memabukkan dari zat tersebut, baik itu dalam bentuk minuman atau wujud lain yang dapat mempengaruhi akal pengonsumsinya. Karena itu juga, penyalahgunaan obat-obatan termasuk dalam kategori khamar.

Segala bentuk khamar, minuman keras, atau obat-obat terlarang seperti anggur, tablet, pil, bentuk sigeret yang dihisap, disuntikkan, dan sebagainya, apabila memabukkan atau menghilangkan akal tergolong khamar yang diharamkan Islam.

4. Judi

Judi adalah segala bentuk permainan yang mempertaruhkan uang atau barang berharga, dilakukan berdasarkan spekulasi dan tebakan.

Contoh laku judi adalah bermain dadu, kartu, judi bola (bertaruh kemenangan dari tim olahraga), sabung ayam, dan lain sebagainya.

Tiga unsur suatu perbuatan bisa dikatakan judi adalah adanya suatu permainan, kemudian hasilnya diperoleh secara spekulatif dan untung-untungan. Terakhir, harus ada barang berharga yang dipertaruhkan bagi pemenang permainan tersebut.

Allah melarang perbuatan judi berdasarkan firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 90 berikut.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Arti:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi [berkorban untuk] berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan,"

5. Mencuri

Mencuri adalah salah satu dosa besar yang dilarang Islam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mencuri artinya mengambil milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak sah, biasanya dilakukan sembunyi-sembunyi.

Larangan mencuri dalam Islam ini tertera dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 188 berikut.

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ

Arti:

"Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan [janganlah] kamu membawa [urusan] harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan [jalan berbuat] dosa, padahal kamu mengetahui,” (QS. Al-Baqarah [2]: 188).

6. Zina

Contoh dosa besar menurut Islam pada poin ini yakni zina. Artinya aktivitas intim yang dilakukan oleh dua orang, laki-laki dan perempuan, yang bukan muhrim.

Adapun perbuatan negatif ini disebutkan beberapa kali dalam Al Quran maupun haditz, misalnya Surat Al Isra ayat 32 berikut.

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً

Arti:

Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

7. Durhaka Kepada Orang Tua

Islam memerintahkan umatnya untuk berbakti pada orang tua karena jasa ibu dan bapak sangat besar kepada anaknya. Karena itu, melanggar perintah Allah tersebut dan berlaku durhaka kepada orang tua adalah dosa besar yang mengiringi dosa syirik.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW berikut.

“Wahai Rasulullah, apakah dosa-dosa besar itu?, Beliau menjawab, 'syirik [menyekutukan sesuatu] dengan Allah”, ia bertanya lagi, 'Kemudian apa?' Beliau menjawab, 'Kemudian durhaka kepada dua orang tua ...' " (H.R. Bukhari).

Cara Menghindari Dosa Besar dalam Islam

Ada berbagai metode yang bisa dilakukan agar Anda bisa menghindara dosa-dosa besar dalam Islam. Di antaranya seperti bertaubat, meningkatkan iman dengan selalu mengingat Allah SWT, serta menjalankan ibadah wajib.

1. Bertaubat

Seseorang yang bertaubat harus melakukannya secara sungguh-sungguh, aktivitas ini disebut sebagai taubat nasuha. Keseriusan hamba untuk menyesali perbuatan dan berniat tak melakukannya lagi berasal dari hati nurani masing-masing.

2. Selalu Mengingat Allah SWT

Seseorang yang selalu mengingat nama Allah SWT di dalam hatinya tidak mungkin melakukan perbuatan negatif atau tercela. Begitu pula dengan berbagai macam dosa besar menurut Islam yang berkemungkinan terjadi.

3. Menjalankan Ibadah Wajib

Mengapa ibadah wajib bisa menghindari kita dari dosa besar? Seseorang yang secara rutin menjalankan ibadah wajib tentunya akan lebih dekat terhadap Allah, lantaran mengetahui kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai hamba.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Yuda Prinada