tirto.id - Vagina, Miss V atau vulva yang bengkak mungkin pernah dialami oleh sebagian wanita dan hal ini tentu bisa membuat mereka tak nyaman.
Sebagian perempuan mungkin saja bertanya-tanya bagaimana Miss V atau vulvanya bisa membengkak, berapa lama kondisi itu akan bertahan dan apakah itu memprihatinkan atau tidak, serta bagaimana cara mengobatinya.
Tentu saja untuk mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan tersebut, Anda perlu tahu terlebih dahulu apa penyebab yang bisa membuat vagina bengkak.
6 Penyebab Vagina atau Vulva Bengkak
Dikutip laman Times of India, berikut ini beberapa penyebab vagina atau vulva bisa membengkak:
1. Vaginitis
Vaginitis merupakan peradangan pada vagina, dan ini adalah penyebab paling umum dari vagina atau vulva bengkak.
Kondisi ini biasanya terjadi karena infeksi bakteri, ragi atau virus. Selain itu, ketidakseimbangan bakteri vagina juga dapat menyebabkan vaginitis.
Ketika vagina dan vulva meradang, kondisi ini dikenal sebagai vulvovaginitis.
Vaginosis bakteri (BV) adalah bentuk paling umum dari vaginitis yang dapat menyebabkan pembengkakan di area intim.
2. Infeksi jamur
Infeksi ragi adalah jenis vaginitis lain yang menyerang wanita setidaknya sekali seumur hidup. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur yang secara alami hidup di dalam vagina.
Selain menyebabkan vagina bengkak dan bengkak, infeksi jamur juga dapat menyebabkan gejala seperti gatal, radang, dan keputihan.
3. Trikomoniasis
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang umum.
Namun, tidak banyak yang pernah mendengar tentang infeksi ini. Trikomoniasis adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis.
IMS ini dapat menyebabkan gejala seperti vulva bengkak, keputihan berwarna putih, abu-abu, kuning, atau hijau dan/atau bau amis pada vagina.
4. Reaksi alergi
Vagina dan vulva Anda adalah area sensitif. Dari pakaian hingga krim hingga sabun wangi dan kondom beraroma, banyak hal yang dapat membuat mereka rentan terhadap reaksi alergi.
Ini dapat menyebabkan pembengkakan pada vulva, juga disebut vaginitis tidak menular.
5. Kehamilan
Jika sedang hamil, Anda mungkin bisa mengalami vulva yang membengkak.
Ini karena selama kehamilan, rahim tumbuh dan karena itu aliran darah ke daerah panggul meningkat.
Saat kehamilan semakin membesar, rahim mungkin terasa lebih berat dan vagina atau vulva Anda juga cenderung terasa lebih penuh dan bengkak.
6. Kista Bartholin
Kista Bartholin adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam lubang vagina. Meski lembut dan tidak sakit, sering kali terlewatkan.
Namun, jika tidak diobati, itu bisa tumbuh lebih besar dan dapat menyebabkan masalah yang menyusahkan.
Ini termasuk pembengkakan dan nyeri tekan. Abses juga dapat terbentuk jika tidak ada tindakan yang dilakukan.
Editor: Yantina Debora