Apa Penyebab Kista Ovarium, Gejala & Obat Alami untuk Mengatasinya?

tirto.id - Kista merupakan penyakit yang menyebabkan tumbuhnya benjolan di bawah kulit. Pada umumnya kista bisa tumbuh di dalam organ tubuh seperti pada indung telur (ovarium).

Dilansir dari laman NHS, penyakit kista biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan tumbuh membesar secara lambat. Rasa nyeri bisa tumbul jika kista telah membesar dan menekan organ, pecah, terinfeksi, atau tumbuh di area yang sensitif.

Dilansir dari Medical News Today, kista ovarium misalnya, kista ini biasa muncul pada masa ovulasi atau ketika indung telur mengeluarkan sel telur.

Kista jenis ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan bisa hilang dengan sendirinya. Ada pula kista ovarium yang merupakan tumor yang tumbuh secara perlahan dan bisa berkembang menjadi kanker. Jika kista sudah membesar dan mulai merusak organ tubuh lainnya, perlu dilakukan operasi untuk mengangkat kista tersebut.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tumbuhnya kista yaitu:

- Memiliki keluarga yang punya riwayat penyakit kista

- Cidera atau kelainan pada orang tubuh tertentu

- Menderita infeksi

- Menderita kanker atau tumor

- Penyumbatan pada saluran dalam tubuh

Dilansir melaluiFlo Health, kiista ovarium yang sudah bertambah parah biasanya bisa dikenali lewat gejala-gejala berikut, yaitu:

- Mual dan muntah

- Demam

- Pusing

- Nyeri ringan atau berat di bagian bawah perut

- Nyeri saat berhubungan seksual

- Perut bagian bawah terasa penuh atau kembung

- Sakit saat menstruasi

Terdapat beberapa cara pengobatan alami untuk meredakan nyeri dari kista. Dilansir dari Healthline, berikut adalah obat-obat alami untuk penyakit kista.

Obat alami untuk kista

1. Minyak kayu teh

Penelitian menunjukkan bahwa minyak kayu teh memiliki sifat antimikroba yang dapat membunuh bakteri, virus, dan jamur. Minyak kayu teh dapat membantu membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi pada kista.

Cara penggunaan:

1. Campurkan minyak kayu teh pada air hangat yang bersih dengan perbandingan 2-3 tetes minyak setiap 1 ons air.

2. Usapkan campuran tersebut kepada area kista beberapa kali sehari dengan kain bersih.

2. Cuka apel

Sama halnya dengan minyak kayu teh, cuka apel juga memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu membunuh bakteri penyebab infeksi kista.

Cara penggunaan:

1. Campurkan cuka apel dengan air.

2. Usapkan langsung ke area kista beberapa kali sehari dengan kain bersih.

3. Lidah buaya (aloe vera)

Lidah buaya mampu membantu meredakan rasa sakit dan nyeri akibat infeksi kista.

Cara Penggunaan:

1. Oleskan gel, krim, atau lotion lidah buaya murni pada area kista yang teriritasi secukupnya hingga rasa nyeri mereda.

4. Castor oil

Castor Oil merupakan minyak dari tanaman Ricinis communis yang mampu membunuh bakteri sama seperti minyak kayu teh dan cuka apel.

Cara penggunaan:

1. Oleskan satu tetes Castor Oil murni ke area kista dengan jari.

2. Oleskan sebanyak yang diperlukan. Penggunaan beberapa kali sehari sangat direkomendasikan.

5. Witch hazel

Witch Hazel merupakan ekstrak tumbuhan Hamamelis virginiana yang memiliki sifat antioksidan dan biasa digunakan untuk pengobatan jerawat yang juga mampu meredakan nyeri dari infeksi kista.

Cara penggunaan:

1. Tuangkan Witch Hazel di atas kapas.

2. Usapkan pada area kista dan ulangi beberapa kali sehari.

6. Madu

Madu memiliki sifat antimikroba serta anti peradangan yang mampu membantu meredakan nyeri dan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi kista.

Cara penggunaan:

1. Oleskan madu murni pada area kista

2. Diamkan selama beberapa jam

3. Bilas dan ulangi beberapa kali sebanyak yang diperlukan.

7. Kunyit

Kunyit merupakan rempah yang memiliki sifat anti peradangan yang dapat membantu proses penyembuhan kista dan menghentikan peradangan.

Cara penggunaan:

1. Tumbuk kunyit dengan air dan haluskan

2. Usap dan oleskan pada area kista.

Pengobatan di atas merupakan metode-metode alami dari bahan tumbuhan untuk membantu meredakan dan memperlambat pertumbuhan kista, namun bukan sebagai solusi utama untuk menghilangkan kista secara keseluruhan. Jika gejala terus berlanjut harap konsultasikan dengan dokter.