tirto.id - Bulan Ramadhan menjadi momen yang dipenuhi berbagai kegiatan positif. Selain ibadah puasa dan tadarus Al-Qur'an, kajian subuh menjadi salah satu tradisi di tengah masyarakat. 5 materi kuliah subuh Ramadhan 2025 yang menarik dan singkat bisa menjadi pilihan.
Kuliah subuh adalah ceramah agama yang disampaikan setelah shalat subuh. Durasinya sekitar 15 hingga 30 menit. Materi yang disampaikan cenderung ringan dan menarik agar jamaah dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Materi yang dibahas dalam kuliah subuh bulan Ramadhan biasanya mengangkat tema-tema seperti keutamaan puasa, makna ikhlas beramal,hikmah di balik ibadah ramadhan, hingga kajian fiqih lainnya.
Pemilihan materi kajian dalam kuliah subuh sangat berpengaruh terhadap antusiasme jamaah. Materi yang inspiratif serta penyampaian yang menarik bisa jadi lebih mudah diterima dan diamalkan jamaah.
Contoh Materi Kuliah Subuh Ramadhan
Berikut ini contoh materi kuliah subuh Ramadhan yang dapat menjadi referensi pemateri untuk mengisi kuliah subuh:
1. Amalan Terbaik di Bulan Ramadhan
Selama bulan Ramadhan, terdapat banyak amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah Swt.
Pertama, puasa yang disertai dengan amalan baik lainnya. Dijelaskan dalam Hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda:"Amalan terbaik umatku adalah puasa".
Kedua, dalam hadits riwayat Abu Daud, Rasulullah saw bersabda"Puasa dan shalat akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pelakunya". Hal itu menunjukkan bahwa besarnya pahala yang didapatkan dari amalan tersebut.
Ketiga, berinfaq. Dalam surah Al-Baqarah ayat 261, Allah Swt. berfirman: “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (Karunianya) lagi Maha Mengetahui”.
Dari ayat tersebut, menegaskan bahwa besarnya keberkahan dan pahala yang didapatkan dari berinfaq di jalan-Nya.
Keempat, I'tikaf. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda:"Barangsiapa melakukan I'tikaf selama sepuluh hari di bulan Ramadhan, maka dia seperti orang yang melakukan ibadah di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan".
2. Pahala Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadhan
Membaca Al-Qur'an bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang besar. Dijelaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 158,"Bulan Ramadhan adalah bulan di mana diturunkan Al-Quran, menjadi petunjuk bagi manusia dan menjelaskan kebenaran dan petunjuk serta keterangan yang memisahkan antara hak dan yang batil.”
Rasulullah juga telah mengajarkan pentingnya membaca Al-Quran di bulan Ramadhan, karena seseorang akan mendapatkan pahala yang besar.
"Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Quran, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali lipatnya” (HR. Bukhari).
Selain mendapatkan pahala yang besar, membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan mendapatkan keberkahan dan kedamaian jiwa. Sehingga dengan membaca Al-Qur'an diharapkan dapat selalu mengingat Allah Swt.
Dalam surah Ar-Ra’d ayat 28,“Orang-orang yang beriman dan hari mereka menjadi tentram dengan berdzikir kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan dzikir kepada Allah hati menjadi tenteram.”
3. Menyingkap Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Malam lailatul qadar memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar. Keutamaan malam lailatul qadar ditegaskan Allah Swt. dalam QS Al-Qadr [97]:1-5.
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam Lailatul Qadar. Dah tahukah kamu apa itu malam Lailatul Qadar? Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan jibril dengan izi Tuhan mereka untuk mengatur segala urusan”.
Pertama, malam di mana Al-Quran diturunkan. QS Al-Qadr [97]:1-5 menerangkan bahwa Lailatul Qadar merupakan malam ketika Allah SWT pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril.
Kedua, malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan. “Pahala yang didapatkan pada malam ini sangat besar dan berlimpah”. (QS Al-Qadr:2-3). Ibadah dan amal kebaikan yang dikerjakan pada malam lailatul qadar akan dibalas dengan pahala yang sangat besar.
Ketiga, pada malam lailatul qadar malaikat Jibril dengan seizin Allah mengatur setiap perkara hidup penuh rahmat, dan memaafkan serta mengampuni mereka kecuali empat kelompok.
Yaitu seorang pecandu minum arak, durhaka kepada orang tuanya, memutuskan hubungan persaudaraan, serta orang yang suka mendendam atau bermusuhan.
4. Raih Keutamaan 10 hari Ketiga Bulan Ramadhan
Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan diriwayatkan HR. Muslim “Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir ramadhan, melebihi kesungguhan beribadah di selain malam tersebut”.
Contoh beberapa amalan utama dari anjuran dan keteladan Rasulullah saw antara lain:
a. Memperpanjang shalat malam
“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
b. Memperbanyak sedekah
Dalam QS As-Sajdah:16 “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
Sedekah diungkapkan sebagai rasa syukur atas nikmat dipertemukannya ramadhan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah lainnya.
c. I'tikaf
Sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA, Rasulullah saw beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan (HR. Muttafaq ‘alaih).
d. Tilawah Al-Quran
Ibadah ringan yang memiliki keutamaan besar, sehingga tak jarang banyak umat muslim mengejar khataman Al-Qur'an di akhir Ramadhan.
5. Ramadhan Mengajarkan Sedekah
Bersedekah memiliki banyak manfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat sekitar. Dari Anas bin Malik RA yang diriwayatkan secara marfu bahwa "Sedekah yang paling afdhal adalah diberikan di bulan Ramadhan," (HR. Tirmidzi).
Ada tiga tingkatan materi yang dapat disampaikan mengenai sedekah, yaitu:
Pertama, tentang wajib zakat. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 261 menjelaskan bahwa Allah akan melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang menafkahkan hartanya di jalan Allah.
Kedua, sedekah dapat menghapus dosa. Hadits riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api”, dan beliau bersabda, “Tangan yang memberi lebih baik dari tangan yang menerima.”
Ketiga, terdapat beberapa kelompok yang dianjurkan untuk diberikan sedekah. Di antaranya yaitu fakir miskin, yatim piatu, janda, orang sakit, dan para pejuang di jalan Allah Swt.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam bersedekah meliputi:
a. Sedekah harus diberikan dengan ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan
b. Sedekah sebaiknya diberikan secara rutin dan teratur
c. Dalam memberikan sedekah harus dengan penuh kasih sayang dan kebaikan hati
d. Sedekah sebaiknya diberikan tanpa menyakiti perasaan penerima.
Penulis: Mar'atus Sholikhah
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus