tirto.id - Pandemi COVID-19 telah membuat banyak orang menerapkan kebiasaan untuk selalu menjaga kebersihan, mengonsumsi suplemen kesehatan, serta membiasakan diri makan makanan bergizi dan seimbang setiap saat.
Menurut Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST), Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, dalam penerapan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat, ada dua komponen utamanya yakni makan dengan gizi seimbang dan memperhatikan keamanan pangan.
Ia mengatakan, dalam menjaga keamanan pangan, setidaknya ada lima hal yang harus diterapkan oleh masyarakat, sesuai dengan standar WHO dan BPOM di Indonesia, berikut penjelasannya:
Pertama, mencuci tangan, peralatan masak dan bahan makanan segar sebelum mengolah makanan untuk menghindari adanya droplet yang menempel pada sayuran atau bahan pangan lainnya.
Mencuci tangan, kata dia, juga harus dilakukan setiap saat, tidak hanya saat ingin makan atau pulang dari bepergian saja.
"Yang kedua, pisahkan bahan pangan mentah dan yang sudah dimasak. Banyak bahaya dari mikroba-mikroba yang terdapat pada pangan mentah yang menjadi penyebab penyakit lain. Kalau dicampur, yang sudah dimasak bisa terkontaminasi," kata Nuri seperti dilansir dari Antara, Kamis (18/6/2020).
Kemudian yang ketiga, ujarnya, bahan makanan yang dimasak harus benar-benar matang. Proses memasak yang dilakukan tersebut agar bisa membunuh virus dan kuman yang menempel pada bahan pangan.
"Masak dapat membunuh mikroorganisme. Misalnya, dalam sebuah panci yang memasak itu orang tanpa gejala, terus dia mengeluarkan droplet ke dalam panci. Masak dengan air yang mendidih akan membunuh mikroorganisme itu," jelas dr. Nuri.
Kunci keempat adalah menyimpan makanan sesuai dengan suhu aman yang dianjurkan. Misalnya, dalam produk frozen food, biasanya tertera anjuran untuk menyimpan makanan pada suhu tertentu.
Terakhir, tambah dr. Nuri, adalah selalu menggunakan air dan bahan makanan yang aman, yang bebas dari cemaran fisik (kerikil, steples), biologis (rasak dan bau menyimpang), kimia berbahaya (pestisida, herbisida), dan menggunakan air jernih yang tidak berbau dan berasa.
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH