tirto.id - Banyak orang merasa lebih nyaman saat berada di masa PDKT atau pendekatan, daripada beranjak ke hubungan pacaran.
Hal ini disebabkan karena adanya kesenangan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak dimiliki, daripada yang sudah dimiliki.
Menurut Schultz dalam Psychology Today, sistem penghargaan seseorang lebih sedikit daripada antisipasinya. Artinya, seseorang akan merasa lebih bersemangat apabila menerima sesuatu yang tidak biasanya, baik itu hal yang buruk maupun tidak.
Peneliti Dr Aparna Labroo, Associate Professor of Marketing menambahkan, agar dapat memperoleh hasil atau produk terbaik, seseorang biasanya harus mengeluarkan tenaga, seperti yang dikutip dari Huffpost.
Oleh karena itu bagi sebagian orang, masa PDKT lebih menarik dan bermanfaat dari hubungan yang sebenarnya.
5 Alasan Mengapa Saat PDKT Lebih Menarik daripada Hubungan Pacaran
Jacobs, Ahli Terapi Pernikahan dan Keluarga Berlisensi sekaligus Penulis Rational Relating: The Smart Way to Stay Sane in the Crazy World of Love mengatakan, terdapat lima alasan utama seseorang lebih menyukai masa-masa PDKT daripada hubungan pacaran.
1. Otak mengharapkan sesuatu yang baru
Menurut Jacobs, di awal masa pendekatan otak akan melepaskan zat kimia tertentu seperti dopamin atau zat kimia yang berperan untuk meningkatkan kinerja jantung dan aliran darah ke ginjal.
Ada juga epinefrin atau adrenalin, yakni zat kimia yang berperan untuk memastikan agar aliran darah ke jantung tetap terjaga, serta norepinefrin atau zat kimia yang berperan untuk memastikan pasokan darah ke jantung tetap terjaga.
Tidak jarang seseorang mengacaukan perasaan kimiawi ini, dengan adanya hubungan yang sudah sah. Sehingga hal ini berakibat pada kondisi setelah melalui masa PDKT berakhir, segalanya menjadi terasa biasa saja.
2. Anda terbiasa dengan mencintai hal-hal yang manis
Sebagian besar film romantis, berakhir bahagia. Ini membuat tidak sedikit orang terbiasa dengan hal-hal yang berakhir bahagia.
Sehingga, hubungan jangka panjang dan berkelanjutan dinilai tidak menarik.
3. Anda sulit mengakui bahwa menginginkan seseorang yang baru merupakan hal yang wajar
Jacobs mengatakan bahwa mendambakan seseorang yang baru adalah fakta kehidupan. Apabila Anda mampu untuk menyadari dan menerimanya, hubungan jangka panjang akan lebih mudah untuk dijalani.
Sehingga, Jika Anda memiliki kesulitan untuk menerima dan mengungkapkannya, maka Anda akan selalu merasa bahwa beranjak ke hubungan pacaran bukanlah hal yang normal.
Oleh karenanya, seseorang akan memilih untuk menjadikan masa-masa PDKT adalah hal yang romantis, daripada mempelajari hal lainnya tentang pasangan, dan diri Anda sendiri.
Tanda seseorang menyukai masa PDKT yaitu, saat mereka dan pasangannya tidak berniat bahkan merasa malu ketika mereka merasa terdapat masalah ketika hubungan fisik menjadi berkurang.
Biasanya, orang ini akan mengidealkan hubungan atau perselingkuhan dengan orang lain sebagai solusi terbaik yang menyenangkan.
4. Hubungan yang baru membuat Anda merasa lebih diakui
Dibanding berfokus untuk membangun hubungan yang saling memuaskan dengan pasangannya, tidak sedikit orang malah memaknai hubungan sebagai pemenuh kebutuhan emosional yang dirasa belum terpenuhi atau tervalidasi.
Jacobs menjelaskan bahwa sebetulnya, mereka tidak menginginkan orang itu. Mereka hanya ingin memperoleh hal yang mereka pikir, mereka membutuhkan seperti, perhatian, kasih sayang, validasi, dan pemenuhan emosional lainnya.
5. Tidak semua orang berhasil menjalani hubungan monogami atau lebih dari satu pasangan
Beberapa orang mengejar hubungan yang baru karena, ingin membagikan keintiman seksual dengan lebih dari satu orang dalam hubungan jangka panjang.
Meski hubungan monogami mungkin untuk berhasil, namun demikian lebih baik jika Anda jujur terhadap pasangan sehingga Anda dapat membangun hubungan yang diinginkan dalam jangka panjang.
Cara Membangun Hubungan Jangka Panjang
Apabila merasa nyaman bahkan kecandungan dengan masa PDKT, akan tetapi menginginkan hubungan yang langgeng, Kristina Marusic menulis dalam Men's Health terkait 4 cara agar Anda dapat mewujudkannya:
- Pastikan Anda benar-benar menginginkan hubungan yang langgeng.
- Tanyakan kepada diri sendiri, apakah Anda bisa menjalani hubungan jangka panjang dengan tulus atau tidak.
- Anda perlu jujur dengan pasangan terkait apapun yang diinginkan. Jika memilih untuk tidak berkomitmen, hal ini tidak salah sama sekali.
- Cobalah untuk fokus ke hal-hal yang membuat Anda bahagia, seperti menekuni hobi.
Seperti yang dilaporkan Women's Health, apabila pasangan Anda lebih menyukai dengan masa PDKT, solusi terbaik adalah komunikasi tanpa ada yang ditutup-tutupi ataupun penilaian yang cenderung menjatuhkan.
Kemudian, jika mendapati keinginan, kebutuhan, nilai, dan prioritas pasangan tidak sejalan dengan keinginan Anda, ini dapat menjadi tanda bahwa hubungan sudah tidak bisa lagi untuk diteruskan.
Hubungan yang dapat terus berjalan membutuhkan kerja keras yang konsisten sehingga Anda dan pasangan dapat terus menghadapi masalah serta menemukan solusinya bersama-sama.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno