Menuju konten utama

43.000 Orang di Aceh Mengungsi Pasca Dilanda Gempa 6,5 SR

Sebanyak 43.000 orang yang mengungsi tersebar ke dalam 45 kelompok atau posko. Sementara korban luka berat dan luka ringan yang mencapai 565 orang dirawat di sejumlah rumah sakit, antara lain, RSUD Pidie, Bireun, Sigli, Pidie Jaya, dan Banda Aceh.

43.000 Orang di Aceh Mengungsi Pasca Dilanda Gempa 6,5 SR
Warga bersama tim Basarnas dibantu aparat TNI/Polri mencari korban yang tertimbun bangunan pasar Mereudu yang roboh akibat bencana gempa di Mereudu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12). Data sementara Pemprov Aceh hingga Rabu (7/12) pukul 17.00 WIB menunjukkan gempa berkekuatan 6,4 SR mengakibatkan 91 orang meninggal dunia, 86 unit rumah, 105 ruko, 13 unit masjid rusak berat, dan 536 orang luka-luka. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra.

tirto.id - Sebanyak 43.000 orang yang mengungsi tersebar ke dalam 45 kelompok atau posko. Sementara korban luka berat dan luka ringan yang mencapai 565 orang dirawat di sejumlah rumah sakit, antara lain, RSUD Pidie, Bireun, Sigli, Pidie Jaya, dan Banda Aceh.

Di sisi lain Petugas Basarnas masih melanjutkan kembali evakuasi korban di rumah toko (ruko), Jalan Iskandar Muda, Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pascagempa 6,5 SR, pada Sabtu (10/12/2016) pagi. Pencarian dilanjutkan kembali setelah di tempat itu ditemukan 18 korban tewas.

Kepala Humas Penanggulangan Bencana Kabupaten Pidie Jaya Ridwan menyebutkan evakuasi oleh Basarnas dan pada hari Sabtu akan dilaksanakan di tiga kecamatan.

"Setelah dicek teknis, menurut Basarnas di lima kecamatan lainnya tidak ada korban tertimpa bangunan," katanya.

Hingga sekarang, dari data yang diperolehnya, terdapat 92 korban meninggal yang sudah terindentifikasi dan delapan belum terindentifikasi.

"Korban meninggal itu akibat tertimpa bangunan yang roboh," katanya.

Korban luka berat gempa 6,5 SR sampai sekarang masih memenuhi sejumlah rumah sakit di Aceh, khususnya pasien yang akan menjalani operasi.

Dari pantauan Antara, Sabtu, para pasien tidur di lorong rumah sakit untuk menunggu operasi yang akan dilakukan tim medis. Beberapa di antara mereka sudah berada di rumah sakit tersebut sejak Rabu (7/12/2016).

Ada juga sebagian korban yang memilih tidur di lorong karena masih trauma akan terjadinya gempa yang melanda Kabupaten Pidie Jaya atau sekitar 40 kilometer dari Kabupaten Pidie.

Umar, warga Gampong Blang Sukon, Pidie Jaya, mengaku dirinya sudah menunggu di RSUD tersebut sejak Rabu mendampingi anaknya yang tertimpa bangunan beton saat terjadinya gempa.

"Saya sudah sejak Rabu menunggu antrian untuk operasi, bahkan mendapatkan nomor urut 3, tapi sampai sekarang belum dipanggil juga," katanya.

Sudah berulangkali anak saya puasa menjelang operasi, tapi belum juga dilakukan, keluhnya.

Alasan dari pihak rumah sakit, kata dia, operasi belum bisa dilakukan karena harus membersihkan infeksi di bagian kakinya.

"Anak saya mengalami luka di kaki kanan karena tertimpa beton rumah," katanya.

Demikian pula halnya dengan M Yusuf (35), warga Gampong Teungah, Pante Raja, masih tergeletak di atas tempat tidur lorong ruang ooperasi.

"Saya luka di bahu kiri dan kaki, ini sedang menunggu operasi," katanya.

Dari data petugas bagian operasi RSUD Chik Ditiro, Putra, menyebutkan pihaknya pada Jumat (9/12/2016) sudah mengoperasi 18 korban gempa dan sisanya 2 korban lagi yang belum dilakukan.

"Operasi sudah dilakukan sejak hari pertama bencana, mereka sudah dirawat di ruang perawatan," katanya.

Baca juga artikel terkait GEMPA ACEH atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh