tirto.id - Tsunami di sejumlah negara Asia menewaskan hingga 226 ribu jiwa tahun di tahun 2004 lalu. Namun ternyata masih ada sedikitnya 400 jasad korban tsunami di Thailand hingga kini belum dapat diketahui identitasnya, demikian menurut pernyataan polisi setempat, Senin (26/12/2016) sebagaimana dikutip Reuters.
"Sejak tsunami 2004, otoritas terkait telah menghubungi 4.000 sampai 5.000 kerabat korban untuk datang dan mengambil jasad korban. Namun masih ada 400 jasad yang belum dapat diidentifikasi," kata Ananad Boonkerkaew, salah satu petinggi kepolisian Distrik Takua Pa, Provinsi Phang Nga.
Oposisi mengatakan, sistem peringatan tsunami di Thailand masih kurang memadai, salah satunya karena tidak dikelola dengan baik. Akan tetapi pemerintah mengatakan sistem itu telah berjalan sesuai prosedur. Tahun ini, Thailand mengharapkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung mencapai 32,4 juta.
12 tahun lalu masyarakat di beberapa negara di dekat Samudera Hindia diguncang gempa berkekuatan 9,15 pada skala Richter pada tanggal 26 Desember 2004 dan memicu gelombang tsunami. Musibah itu dianggap sebagai salah satu bencana alam terbesar dalam sejarah. Bersama India dan Sri Lanka, Indonesia dan Thailand adalah negara yang paling parah terdampak. Setidaknya 5.395 orang tewas di Thailand, dua ribu di antaranya adalah wisatawan asing.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan