Menuju konten utama
Hasil Survei Alvara:

40% Milenial Muslim Indonesia Berorientasi Nasionalis-Religius

Hasil Survei Alvara  Alvara Research Center menyimpulkan mayoritas kelompok milenial muslim di Indonesia memiliki orientasi nasionalis-religius.

40% Milenial Muslim Indonesia Berorientasi Nasionalis-Religius
CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali saat memaparkan hasil survei Pemililhan Gubernur Jatim 2018 di Jakarta, Selasa (22/5/2018). ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo.

tirto.id - Sebagian besar milenial muslim di Indonesia berorientasi nasionalis-religius. Begitu kata Direktur Alvara Research Center Hasanuddin Ali melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, pada Jumat (6/11/2018).

Hasil survei Alvara Research Center yang dipublikasikan pada Oktober 2018 mengungkap sebanyak 40,9 persen responden generasi milenial muslim Indonesia berorientasi nasionalis-religius. Sedangkan yang berorientasi nasionalis sebesar 35,8 persen. Sementara milenial muslim yang berorientasi religius berjumlah 23,3 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas generasi milenial Indonesia masih menunjukkan keberpihakannya terhadap sistem kenegaraan yang dianut sekarang yaitu negara yang berdasar Pancasila dan UUD 1945," kata Hasanuddin.

Meskipun demikian, Hasanuddin menerangkan generasi milenial yang memiliki kecenderungan berpihak kepada sistem negara berdasar agama juga perlu diwaspadai, karena secara jumlah cukup besar.

Survei ini dilakukan pada Oktober 2018 terhadap 1.097 responden generasi milenial di 33 provinsi se-Indonesia.

Lembaga yang dipimpin Hasanuddin itu sebelumnya menyurvei milenial muslim Indonesia pada Juli 2018. Hasilnya, melalui analisis K-Mean Clustering dan Discriminant, mereka mengungkap orientasi milenial muslim Indonesia ke dalam tiga pola: nasionalis, nasionalis-religius, serta religius.

"Nasionalis" adalah muslim yang menganggap tidak boleh ada ada ideologi selain Pancasila di Indonesia. Mereka juga berpandangan bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan syariat Islam dan dalam bermasyarakat harus memperhatikan norma dan adat yang berlaku.

Sedangkan mereka yang tergolong "nasionalis-religius oriented" memandang agama dan negara bisa saling melengkapi. Menurut mereka, Islam adalah agama yang cinta damai dan inklusif, namun penerapan perda syariah di Indonesia juga perlu didukung.

Sementara itu, para muslim yang "religius" memiliki kecenderungan untuk mendirikan negara Islam di Indonesia. Mereka berpandangan seharusnya seorang pemimpin dari berbagai tingkatan harus dari kalangan islam. Bahkan, mereka menolerir penggunaan kekerasan dalam menegakkan amar makruf nahi mungkar.

Baca juga artikel terkait MILENIAL atau tulisan lainnya dari Husein Abdulsalam

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Husein Abdulsalam
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Addi M Idhom