Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

30 Provinsi Alami Peningkatan Kasus COVID-19 dalam Sepekan

Dalam satu pekan hingga 9 November 2022, kasus konfirmasi COVID-19 mengalami peningkatan sebanyak 47,24 persen.

30 Provinsi Alami Peningkatan Kasus COVID-19 dalam Sepekan
Tangkapan layar - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril pada Konferensi Pers Perkembangan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia secara daring di Jakarta, Selasa (1/11/2022). (Youtube/Kementerian Kesehatan RI)

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan total terdapat 30 provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus COVID-19 harian dalam sepekan. Kenaikan kasus ini tercatat hingga Rabu, 9 November 2022.

“Per 9 November kita mencatat rata-rata [kasus COVID-19] harian dalam satu minggu ada 30 provinsi mengalami peningkatan kasus,” ungkap Juru Bicara atau Jubir Kemenkes Mohammad Syahril melalui rilis Kemenkes yang diunggah pada Jumat (11/11/2022).

Dia pun menyebut ada empat provinsi yang mengalami penurunan kasus COVID-19.

Kemudian dia menuturkan dalam satu pekan hingga 9 November 2022, kasus konfirmasi COVID-19 mengalami peningkatan sebanyak 47,24 persen. Sampai tanggal tersebut, Syahril mengatakan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 masih mendominasi di Tanah Air.

“Subvarian XBB sudah mulai tampak di pertengahan Oktober,” imbuh dia.

Adapun hingga Kamis, 10 November 2022, Syahril menerangkan terdapat 48 subvarian XBB maupun XBB.1 yang ditemukan dari pemeriksaan pemantauan whole genome sequencing (WGS). Dia menyebut kasus-kasusnya berasal dari Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Provinsi Lampung, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Sementara itu, Syahril mengungkapkan bahwa tren perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit (RS) sejak Oktober-8 November 2022 ada 4.896 pasien. Sebanyak lima persen atau 133 pasien di antaranya dirawat di ruang unit perawatan intensif (intensive care unit/ICU) dan 95 persen atau 4.763 pasien dirawat di ruang isolasi.

“Data-data ini harus menjadi perhatian kita agar masyarakat bisa mencegah untuk tidak jatuh sakit atau masuk rumah sakit, kelompok pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis adalah mereka yang belum pernah divaksin dan lansia adalah kelompok dengan kematian tertinggi,” ujar dia.

Lanjut Syahril, dengan adanya kenaikan kasus COVID-19, Kemenkes memiliki rencana strategis yaitu mendorong percepatan WGS. Sehingga diketahui proporsi varian virus menular tersebut.

Dia menambahkan, Kemenkes juga mendorong pemerintah provinsi (pemprov) dan pemerintah kabupaten/kota (pemkab/pemkot) untuk meningkatkan tindakan melakukan tes COVID-19 (testing) dan penelusuran kontak erat (tracing) melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR).

“Bila hasilnya positif dan tidak bergejala atau gejala ringan, diminta untuk segera isolasi agar penularan dapat dikendalikan. Manfaatkan layanan telemedisin untuk mendapatkan pengobatan dan konsultasi kesehatan,” kata Syahril.

Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengumumkan penambahan kasus sebanyak 6.294 pada Kamis (10/11/2022). Jumlah ini lebih banyak dari hari sebelumnya yaitu 6.186. Total angka COVID-19 sejak 2 Maret 2020 hingga kemarin, 10 November 2022, secara kumulatif sebanyak 6.544.201.

Kasus aktif kemarin mengalami kenaikan sebanyak 2.071. Jumlah kenaikan ini lebih sedikit dari hari sebelumnya yaitu 2.945. Secara kumulatif kasus aktif hingga kemarin sebanyak 45.831.

Kasus kematian kemarin akibat COVID-19 bertambah 37. Jumlah penambahan ini lebih sedikit dari hari sebelumnya yaitu 43. Secara kumulatif total kematian akibat COVID-19 hingga kemarin sebanyak 158.989.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN KASUS CORONA atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri