Menuju konten utama

3 Contoh Pidato Ceramah Singkat untuk Acara Halal Bihalal

Halalbihalal dapat diisi dengan susunan acara, salah satunya dengan pidato atau ceramah. Berikut contoh pidato ceramah singkat untuk acara halal bihalal.

3 Contoh Pidato Ceramah Singkat untuk Acara Halal Bihalal
Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin (kedua kiri) bersalaman dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) Sekretariat Pemkot Banda Aceh, Aceh, Selasa (16/4/2024). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wpa.

tirto.id - Pidato dan ceramah menjadi salah satu susunan acara yang dapat diadakan dalam kegiatan halal bihalal Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024. Berikut ini beberapa contoh pidato ceramah singkat untuk acara halal bihalal.

Halal bihalal merupakan salah satu tradisi yang diselenggarakan beberapa masyarakat di Indonesia pada momen Idul Fitri. Halal bihalal diadakan sebagai bentuk sarana untuk saling memaafkan kepada sesama manusia.

Manusia satu dengan yang lainnya tidak luput dari kesalahan dan khilaf baik disengaja maupun tanpa sadar. Oleh sebab itu, halal bihalal hadir sebagai salah satu solusi atau wadah untuk mengatasi keadaan tersebut.

Kumpulan Contoh Pidato Singkat Acara Halal Bihalal

Ilustrasi Maaf maafan

Ilustrasi Maaf maafan. foto/IStockphoto

Halal bihalal dapat diisi dengan beberapa susunan acara, salah satunya dengan pidato atau ceramah. Pembahasan yang dapat disampaikan di pidato dan ceramah halal bihalal di antaranya keutamaan saling memaafkan, makna Syawal, hingga amalan-amalan yang sebaiknya dipertahankan dari bulan Ramadan. Berikut ini kumpulan contoh pidato singkat acara halal bihalal:

Pidato tentang Makna Halal Bi Halal

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji kepada Allah Swt. atas segala limpahan rahmat, taufik, serta inayahnya kepada kita semua sehingga dapat hadir di sini tanpa halangan suatu apapun. Selawat dan salam, semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw.

Hadirin yang berbahagia,

Kita telah menjalani ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh. Orang-orang yang menjalani ibadah wajib tersebut karena Allah Swt. akan diampuni dosa-dosanya sebagaimana riwayat hadis dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:

"Barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar [mengisi dengan ibadah] karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala [hanya dariNya] maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barangsiapa yang melaksanakan shaum Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala [hanya dariNya] maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya," (HR. Bukhari No. 1768).

Dalil di atas, menjelaskan salah satu keutamaan dari orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Namun, dosa-dosa yang diampuni baru yang berhubungan dengan Allah Swt. Di sisi lain, manusia tidak luput dari dosa-dosa kepada sesama.

Oleh sebab itu, halalbihalal hadir sebagai salah satu wadah untuk saling memaafkan kepada sesama manusia. Halalbihalal juga sebagai tradisi untuk membuat seorang muslim benar-benar mencapai keadaan fitrah (bersih) dari dosa-dosa. Dalam sebuah hadis dari Salman Al-Farisy Ra, Rasulullah Saw. bersabda sebagai berikut:

“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu dengan saudaranya sesama muslim kemudian keduanya berjabat tangan, maka akan gugurlah dosa-dosa keduanya sebagaimana bergugurannya daun-daun kering di hari angin bertiup kencang. Ataupun jika tidak, maka dosa-dosa keduanya akan diampuni walaupun seumpama sebanyak buih di lautan,” (HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Hadirin yang berbahagia,

Demikianlah pidato tentang hikmah halal bihalal di momen Idul Fitri. Semoga apa yang telah disampaikan dapat menambah pengetahuan serta keberkahan kepada kita semua. Terlebih Allah Swt. menjadi rida atas segala amal yang kita perbuat. Amin amin ya rabbal alamin.

Akhirul kalam wabillahi taufiq wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pidato tentang Makna Syawal

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah, Zat merajai seluruh alam. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, sosok yang dinantikan syafaat atau pertolongan di yaumulkiamah kelak.

Hadirin yang berbahagia,

Datangnya Hari Raya Idul Fitri tidak hanya membawa kebahagiaan bagi kaum muslim seluruh dunia. Idul Fitri juga sebagai penanda masuknya umat Islam ke bulan Syawal.

Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender kamariah. Penyebutan "Syawal" berasal dari kata "syala (شَالَ)" yang berarti "irtafaa (اِرْتَفَعَ)" yakni "meningkatkan".

Meskipun bulan Ramadan telah berakhir, umat Islam sebaiknya tetap mempertahankan, terlebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

Hadirin yang berbahagia,

Terdapat banyak amalan yang dapat dikerjakan di bulan Syawal. Beberapa ibadah tersebut diambil dari amalan-amalan bulan Ramadan yang dipertahankan. Berikut ini beberapa contoh amalan sunah di bulan Syawal:

1. Saling memaafkan kepada sesama (halalbihalal)

Halal bihalal merupakan amalan yang dapat dikerjakan umat Islam sebagai bentuk saling memaafkan kepada sesama. Allah Swt. dalam Surah Al-A'raf ayat 199 berfirman sebagai berikut:

“Jadilah pemaaf, perintahlah [orang-orang] pada yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh,” (QS. Al-A'raf [7]: 199).

2. Mengqada puasa Ramadan bagi yang berutang

Beberapa orang yang beruzur syar'i di bulan Ramadan diperbolehkan untuk tidak menunaikan puasa wajib. Meskipun demikian, mereka berkewajiban untuk membayar atau mengqada. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 184 mengenai kewajiban mengqada puasa sebagai berikut:

"[Yaitu] beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan [lalu tidak berpuasa], [wajib mengganti] sebanyak hari [yang dia tidak berpuasa itu] pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, [yaitu] memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,"(QS. Al-Baqarah [2]: 184).

3. Puasa enam hari Syawal

Puasa enam hari merupakan salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Syawal. Dalam sebuah riwayat hadis dari Abu Ayyub Al-Anshory, Rasulullah Saw. bersabda mengenai keutamaan puasa enam hari Syawal sebagai berikut:

“Siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa 6 hari pada Syawal, maka dia bagai berpuasa setahun penuh,” (HR. Muslim).

Hadirin yang berbahagia,

Demikianlah pidato tentang makna bulan Syawal dan amalan yang dianjurkan. Semoga apa yang telah disampaikan dapat menambah pengetahuan serta keberkahan kepada kita semua. Terlebih Allah Swt. menjadi rida atas segala amal yang kita perbuat. Amin amin ya rabbal alamin.

Akhirul kalam wabillahi taufiq wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pidato tentang Syawal & Bulan Merenung

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Swt. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga yaumulkiamah. Amm ba’du...

Hadirin yang berbahagia,

Idul Fitri dan bulan Syawal adalah bulan yang penuh kebahagiaan dan sukacita. Sebagian masyarakat di Indonesia menyambut momentum tersebut dengan berkumpul dengan sanak famili.

Akan tetapi, bagi beberapa orang, Syawal justru menjadi waktu sedih, karena bulan Ramadan telah pergi meninggalkannya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw. mengatakan sebagai berikut:

“Seandainya umat manusia mengetahui pahala ibadah di bulan Ramadhan, maka niscaya mereka akan meminta agar satu tahun penuh menjadi ramadhan,” (HR. Thabrani, Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi).

Ramadan merupakan bulan penuh keberkahan dan magfirah (ampunan) dari Allah Swt. Tidak ada yang tahu, apakah seseorang akan diberikan umur panjang untuk menemui Ramadan berikutnya.

Maka dari itu, seorang muslim sebaiknya tetap meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Mereka sebaiknya juga berdoa dan meminta supaya diberikan kekuatan serta umur panjang sehingga dapat bertemu bulan Ramadan berikutnya.

Hadirin yang berbahagia,

Demikianlah pidato tentang Syawal bulan kesedihan. Semoga apa yang telah disampaikan dapat menambah pengetahuan serta keberkahan kepada kita semua. Terlebih Allah Swt. menjadi rida atas segala amal yang kita perbuat. Amin amin ya rabbal alamin.

Akhirul kalam wabillahi taufiq wal hidayah,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani