Menuju konten utama

26 Teroris Ditangkap, Polri Klaim Tak Terkait Pelantikan Jokowi

Terduga teroris yang ditangkap polisi menyiapkan bom beracun dengan daya ledak tinggi. 

26 Teroris Ditangkap, Polri Klaim Tak Terkait Pelantikan Jokowi
Personel Tim Densus 88 Mabes Polri menunjukkan sejumlah barang bukti usai menggeledah kontrakan terduga teroris berinisial NAS dari kelompok Abu Zee Al Baghdadi di Kampung Rawa Kalong, Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019). ANTARA FOTO/Arisanto/aaa/wsj.

tirto.id - Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, penangkapan terduga teroris pascapenusukan Menkopolhukam Wiranto tak bertautan dengan upaya pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Tidak ada kaitannya dengan penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden. Tidak ada," kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (15/10/2019).

Berdasarkan pemeriksaan Densus 88 Antiteror dan keterangan tersangka, belum ditemukan indikasi terduga teroris menyasar pelantikan yang direncanakan bergulir pada 20 Oktober nanti.

Menurut dia, ada 30 ribu aparat TNI dan Polri dipersiapkan guna pengamanan pelantikan.

Ketika ditanya mengapa banyak penangkapan jelang pelantikan, Dedi menyatakan bahwa target utama teror ialah aparat. Mereka diperkenankan untuk meneror sesuai dengan kemauan sendiri.

"Secara struktural, mereka dipersilakan sesuai dengan kemampuan dan independensi masing-masing untuk melakukan amaliyah di mana saja, kapan saja, dengan sasaran siapa saja," ucap Dedi.

"Sasaran utama ialah thogut, yang dianggap memerangi mereka, ialah kepolisian. Sasaran berikutnya ialah pejabat negara," imbuh dia.

26 Terduga Teroris Ditangkap

Ada 26 terduga teroris telah ditangkap sejak Kamis (10/10/2019) hingga Senin (14/10/2019).

Mereka adalah SA alias Abu Rara, FA, WB alias Budi, AP, ZA, S alias Jack Sparrow, R alias Putra, TH, NAS, A, RF, JF, WA, ABS alias Arif Hidayat, PH, M, JJ, AAS, MRM alias Rivki, UD, S, FT, DB dan MNA.

Sebagian diduga merupakan jaringan berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Jamaah Islamiyah (JI), dan bersumpah ke ISIS. Empat nama terakhir diringkus hari ini.

S dan FT ditangkap di Cirebon, Jawa Barat. FT dipersiapkan sebagai suicide bomber atau pengantin. Sasaran teror yakni kantor kepolisian dan tempat ibadah di Cirebon.

Densus 88 menyita 30 pucuk senapan angin, pistol air soft, sangkur, bahan-bahan kimia pembuat bom, botol, buku mikrobiologi dan jihad, motor, telepon seluler dan kartu ATM dari tangan DB dan MNA.

Sementara itu, DB dan MNA dicokok di Bandung, Jawa Barat, berniat meneror dengan senjata tajam dan senjata api, dengan menyerang tempat ibadah, kantor kepolisian setempat dan personel polisi.

Bom Beracun Berdaya Ledak Tinggi

Terduga teroris menyasar target dengan menggunakan bom untuk diledakkan. Kekhasan bom yang dirakit JAD, lanjut Dedi, ialah berisi paku, baut, gotri. Kini, mulai dicampur bahan kimia.

"Bom-bom yang sudah dipersiapkan memiliki daya ledak yang cukup tinggi [high explosive]. Bom ini berbeda dengan yang biasanya dirakit oleh kelompok JAD maupun teroris yang lainnya," ucap Dedi.

Campuran kimia dalam bom itu ia anggap lebih berbahaya. Kelompok Abu Zee yang ditangkap di Bekasi dan Jakarta Utara maupun kelompok Abu Hamzah di Bogor, memiliki bom mengandung triacetone triperoxide (TATP).

Sedangkan bom kelompok JAD Cirebon mengandung asam nitrat (HNO3), urea (CON₂H₄), methanol (CH₃OH), RDX (O₂NNCH₂)₃, serta hexamethylene triperoxide diamine (HMTD).

"High explosive semua. Kemudian ditambah juga bahan-bahan semacam racun. Racun dari hasil uji forensik bernama Abrin. Karakteristik berbahaya, dengan 0,7 mikrogram, racun dapat membunuh 100 orang," papar Dedi.

Polisi masih mencari tahu dari mana para terduga teroris mendapatkan Abrin.

"Perlu saya tegaskan rencana penangkapan teroris ini di Lampung, Jakarta, Bekasi, Jambi, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Bali, itu semua sudah diperiksa. Tidak ada kaitanya dengan penggagalan pelantikan presiden dan wakil presiden," kata Dedi.

Ia menambahkan di Yogyakarta ada dua terduga teroris yang ditangkap, mereka berencana beraksi dengan menyerang tempat ibadah dan kantor kepolisian setempat. Di Solo turut serupa, namun Dedi tak menyebutkan jumlah terduga teroris.

Baca juga artikel terkait JARINGAN TERORIS atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Zakki Amali