tirto.id - Pemerintah tengah mengkaji pemberian bansos tambahan berupa bantuan gaji bagi sebagian karyawan dengan kriteria memiliki upah di bawah Rp5 juta. Total anggarannya sudah disiapkan dan diperkirakan mencapai Rp31 triliun.
“Pemerintah mengkaji memberikan bansos bantuan untuk gaji bagi mereka yang berpendapatan di bawah Rp5 juta yang diidentifikasi targetnya mencapai 13 juta pekerja,” ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual KSSK, Rabu (5/8/2020).
Sri Mulyani mengatakan penambahan bantuan ini tengah disiapkan sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tengah digenjot penyalurannya. Ia mengatakan kenaikan realisasi anggaran diharapkan terus terjadi hingga Desember 2020 nanti.
“Berbagai langkah dilakukan sampai Agustus 2020, PEN masih dirasa perlu ditingkatkan,” ucapnya.
Pemberian tambahan bansos ini, katanya, juga bertujuan untuk mempercepat pemulihan daya beli masyarakat. Terutama usai pemerintah menggelontorkan anggaran perlindungan sosial senilai Rp203 triliun.
Di samping bantuan gaji, pemerintah juga akan menambah bantuan lainnya. Penambahan bansos produktif mendekati Rp30 triliun bagi 12 juta pelaku usaha mikro, penambahan bansos dalam bentuk beras untuk 10 juta penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp4,6 triliun.
Lalu ada penambahan bansos tunai Rp500 ribu per penerima kartu sembako dengan anggaran Rp5 triliun.
“Ini langkah yang akan dilakukan pemerintah membantu memulihkan daya beli masyarakat,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan pemerintah tengah mematangkan bantuan gaji ini. Datanya sedang disiapkan dengan bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Secara jangka pendek, ia mengatakan persoalan tenaga kerja akan diselesaikan dulu dengan Prakerja.
“Kalau data sudah by name by addres by rekening sudah ketemu, program baru dilaksanakan. Tapi jangka pendek adalah mereka yang terkena dampak PHK,” ucap Airlangga dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8/2020).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali