Menuju konten utama

10 Cara Menggunakan Energi Listrik yang Aman dan Benar

Cara penggunaan energi listrik yang aman penting dilakukan agar terhindar dari kecelakaan dan dampak negatif lainnya. Simak penjelasan lengkap di bawah ini.

10 Cara Menggunakan Energi Listrik yang Aman dan Benar
Contoh cara menggunakan listrik yang aman dan baik: mematikan lampu jika tidak digunakan. foto/Istockphoto

tirto.id - Dalam kehidupan sehari-hari, energi listrik menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia. Pemanfaatannya cukup beragam, seperti mencuci dan menyetrika baju, menyimpan makanan, serta penerangan.

Energi listrik dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, dan matahari. Berbagai sumber energi listrik tersebut kemudian dimanfaatkan melalui penggunaan pembangkit listrik.

Meski memiliki banyak manfaat, listrik dapat menyebabkan musibah. Dampak negatif tersebut bisa timbul jika listrik tidak digunakan cara bijak dan aman. Beberapa contoh kejadian yang dapat terjadi akibat penggunaan listrik yang tidak benar antara lain kebakaran, korsleting, dan tersengat listrik.

Lalu, bagaimana cara menggunakan energi listrik yang aman? Simak ulasan artikel berikut ini.

Cara Menggunakan Energi Listrik dengan Aman dan Benar

Cara menggunakan energi yang benar mesti diterapkan agar terhindar dari dampak negatif. Termasuk di antaranya ialah penggunaan energi listrik yang aman.

Lantas, bagaimana cara menjaga keselamatan saat menggunakan listrik? Simak cara penggunaan energi listrik yang aman di bawah ini:

1. Daya listrik yang sesuai

Pemakaian listrik yang melebihi daya listrik dapat menimbulkan risiko kebakaran. Untuk tahu daya listrik yang digunakan, Anda dapat melihat pada Meteran listrik dan MCB (Miniature Circuit Breaker) yang dipasang PLN di depan rumah.

2. Jangan menyentuh peralatan listrik dengan tangan basah

Cara menjaga keselamatan saat menggunakan listrik adalah dengan tidak menyentuh tegangan listrik ketika tangan sedang basah. Hal ini karena tangan yang basah berpotensi menimbulkan sengatan listrik atau korsleting. Air merupakan salah satu penghantar arus listrik, sehingga tangan basah dapat menyebabkan sengatan listrik.

3. Matikan listrik saat tidak digunakan

Selalu matikan peralatan listrik ketika tidak digunakan. Hal ini tidak hanya membantu menghemat energi, tetapi juga mengurangi risiko overheating dan potensi kebakaran.

4. Jangan menyentuh saklar yang longgar

Saklar longgar dapat meningkatkan risiko terjadinya korsleting listrik. Oleh karena itu, Anda sebaiknya menghindari tindakan menyentuh saklar yang longgar, retak, atau rusak.

5. Jangan menyemprot cairan pembersih

Cairan pembersih dapat merusak bagian dalam peralatan listrik sehingga meningkatkan risiko terjadinya korsleting listrik. Jika hendak membersihkan peralatan listrik, pastikan dilakukan dengan hati-hati, misalnya mematikan mematikan sumber daya terlebih dahulu.

6. Hindari penggunaan listrik rusak

Barang apa pun yang sudah rusak memang selayaknya tidak digunakan lagi, apalagi peralatan listrik. Peralatan listrik yang rusak dapat meningkatkan risiko terjadinya kebakaran dan sengatan listrik, yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan keluarga.

7. Berikan sedikit ruang di sekitar peralatan listrik

Peralatan listrik yang digunakan dapat menimbulkan energi panas di sekitarnya. Oleh karena itu, usahakan untuk memberikan sedikit ruang di sekitar peralatan listrik agar sirkulasi udara cukup. Dengan begitu, risiko mengalami panas berlebih atau korsleting listrik yang dapat memicu timbulnya kebakaran dapat terkurangi.

8. Jika terjadi korsleting, hubungi teknisi PLN

Jika terjadi konslet pada peralatan listrik, segera hubungi pihak yang memahaminya, seperti layanan pelanggan PLN. Anda dapat menghubungi PLN melalui berbagai saluran, termasuk sambungan telepon, media sosial resmi, contact person PLN 123, dan aplikasi PLN Mobile.

9. Pastikan peralatan listrik dalam kondisi baik

Cara penggunaan energi listrik yang aman adalah dengan memanfaatkan peralatan yang sesuai standar. Maka itu, usahakan untuk tidak menggunakan kabel listrik yang terkelupas, rusak, atau memiliki kontak yang longgar. Gantilah kabel yang rusak segera untuk mencegah resiko tersengat listrik atau korsleting.

10. Jangan meletakan peralatan listrik dekat bahan kimia

Cara menggunakan energi listrik yang aman juga mencakup tindakan menghindari bahan kimia. Maksudnya, menjauhkan bahan kimia dengan peralatan listrik di rumah. Beberapa bahan kimia yang harus dihindari sekitar peralatan listrik antara lain obat nyamuk, cairan pembasmi serangga, dan minyak tanah.

Contoh Pemanfaatan Energi listrik dalam Kehidupan Sehari-Hari

Manfaat energi listrik dapat dirasakan di berbagai sektor dalam kehidupan sehari-hari. Manusia sangat tergantung pada energi listrik. Ada banyak contoh pemanfaatan energi listrik. Berikut di antaranya:

  • Energi listrik dimanfaatkan sebagai penerangan rumah
  • Energi listrik sebagai sumber penggerak mesin industri
  • Energi listrik sebagai sumber pengisi daya
  • Energi listrik sebagai penggerak mesin pengatur suhu
  • Energi listrik dimanfaatkan dalam peralatan medis
  • Energi listrik dimanfaatkan sebagai sumber tenaga transportasi elektrik

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin