Menuju konten utama
Kronik Reformasi

1 Mei 1998: Bagi Soeharto, Reformasi Bisa Dilakukan Setelah 2003

Soeharto menyatakan, reformasi bisa dilakukan setelah 2003. Ia juga menuding anasir PKI berada di balik segala kekacauan.

Ilustrasi Kronik Reformasi (1 Mei 1998). tirto.id/dio

tirto.id - Memasuki Mei, Soeharto masih berusaha mempertahankan kekuasaannya. Ia tidak tanggap terhadap aspirasi para demonstran yang memintanya mundur. Pada 1 Mei, ia malah bilang bahwa reformasi bisa saja dilakukan, tapi setelah masa jabatannya berakhir pada 2003.

Berikut peristiwa penting yang terjadi pada 1 Mei 1998.

1 Mei

Soeharto: Reformasi Bisa Dilakukan Setelah 2003

Presiden Soeharto menyatakan bahwa reformasi bisa dilakukan setelah 2003. Pandangan masyarakat tentang reformasi bisa disampaikan kepada fraksi yang merupakan perpanjangan tangan dari DPP masing-masing orsospol. Karena menurut Soeharto, hal-hal yang menyangkut reformasi sudah tertuang dalam GBHN 1998.

Soeharto diberi mandat MPR untuk menyelesaikan krisis moneter yang berujung pada krisis kepercayaan. Ia tidak mentolerir setiap upaya yang mengganggu stabilitas politik nasional. Presiden RI ke-2 itu menuding adanya anasir PKI di balik kekacauan negeri seperti demo besar akhir-akhir ini, termasuk dari partai-partai lain yang telah dilarang.

(Media Indonesia dan Pikiran Rakyat, 2 Mei 1998)

Baca juga artikel terkait SEJARAH INDONESIA atau tulisan lainnya dari Ivan Aulia Ahsan

tirto.id - Politik
Reporter: Tony Firman & Fadrik Aziz Firdausi
Penulis: Ivan Aulia Ahsan
Editor: Zen RS
-->