tirto.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Roy Soemirat, mengungkapkan Pemerintah Indonesia mendesak seluruh negara Timur Tengah untuk saling menahan diri untuk tidak melakukan aksi penembakan atau pembalasan rudal satu sama lain. Hal itu menyikapi serangan Iran menembakkan misil rudal ke arah Israel pada Selasa (1/10/2024).
"Indonesia sangat mengkhawatirkan perkembangan terbaru yang saat ini terjadi di kawasan Timur Tengah, dan mendesak seluruh pihak untuk dapat menahan diri," kata Roy dalam keterangan pers, Rabu (2/10/2024).
Roy menyampaikan, Indonesia sependapat dengan sikap Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mengkhawatirkan eskalasi perang semakin meluas imbas saling tembak dengan rudal tersebut.
"Sebagaimana disampaikan oleh Sekjen PBB, Indonesia sangat khawatir bahwa potensi perang dengan skala yang lebih besar dapat terjadi," kata dia.
Melalui Kementerian Luar Negeri, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pertemuan khusus guna membahas isu terkini Timur Tengah. Pertemuan harus segera dilakukan demi terwujudnya keputusan strategis untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.
"Indonesia kembali tekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk se
gera melakukan pertemuan khusus guna membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan mengambil keputusan yang dapat segera menurunkan ketegangan di kawasan," kata dia.
Pihak Kedutaan Besar RI di seluruh wilayah Timur Tengah saat ini dalam mode siaga dan terus melakukan koordinasi untuk bersiap di segala kondisi di tengah ancaman perang tersebut. Salah satunya adalah upaya Kementerian Luar Negeri melakukan evaluasi terhadap WNI di Lebanon.
"Keselamatan WNI juga terus menjadi perhatian utama Pemerintah RI. Terkait hal ini, proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung," kata dia.
Sebelumnya, sirine peringatan berbunyi di penjuru Israel karena Iran meluncurkan rudal ke negara tersebut.
Dikutip dari Voa Indonesia, Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, bahwa setiap serangan rudal dari Iran kemungkinan akan “berskala besar”. Dia mendesak warga untuk berlindung di ruang aman jika terjadi serangan.
Dalam sebuah pemberitahuan yang diunggah secara daring, Kedutaan Besar AS di Israel “mengarahkan semua pegawai pemerintah AS dan anggota keluarga mereka untuk berlindung di tempat sampai pemberitahuan lebih lanjut”.
Perkembangan itu terjadi ketika militer Israel melaporkan pertempuran hebat pada Selasa di Lebanon selatan, setelah pasukan daratnya melancarkan serangan terhadap militan Hizbullah yang didukung Iran, dalam apa yang merupakan perluasan konflik terbaru di wilayah tersebut.
Militer menggambarkan tindakan lintas perbatasannya sebagai “operasi terbatas, terlokalisasi, dan terarah”, dan mengatakan akan terus berupaya menuju tujuan yang mencakup “memulihkan keamanan di Israel utara”.
Sumber: VOA Indonesia
#voaindonesia
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang