tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), meninjau sawah di Kampung Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024). Pantauan Tirto, Zulhas menggunakan atribut lengkap, mengenakan sepatu boot karet dan topi caping, sembari membawa arit.
Dia mengatakan, kegiatan ini memiliki tujuan untuk meninjau persoalan benih bibit padi yang dialami para petani.
“Saya meninjau sebetulnya, apa masalahnya? kok bibit kita itu tidak merata. Masing-masing bibitnya dari petani mengadakan sendiri. Kita ingin bibit ini, standar mutunya yang terbaik sehingga produksinya bisa meningkat itu yang kita harapkan,” ujar Zulhas kepada awak media.
Zulhas menyebut, apabila petani menggunakan bibit padi unggul dengan kualitas baik untuk melakukan penanaman, maka produksi padi di dalam negeri akan meningkat 10 persen.
“Jadi kalau 10 persen saja kita kan 31 juta ton (kebutuhan beras nasional), kalau 10 persen saja kan Rp3 juta, berarti (produksi beras) kita dengan bibit unggul bisa 34 juta ton. Kalau 30 juta ton nggak impor lagi,” ujar Zulhas.
Di kesempatan yang sama, Zulhas juga turut berdialog dengan para petani dan mendengarkan keluhan yang mereka rasakan, terutama terkait pupuk subsidi yang penyebarannya tidak merata.
Salah satu perwakilan dari para petani mengeluh kepada Zulhas, bahwa binaan Sang Hyang Seri khususnya tidak mendapatkan pupuk subsidi. Maka dari itu, dia berharap adanya kesetaraan dari pemerintah supaya para petani di desa tersebut dapat segera mendapatkan pupuk subsidi.
“Pak Menteri, kami sebagai para petani perlu diperhatikan dengan serius, karena pembiayaan untuk tanam padi ini tidak sedikit. Kami di sini tidak mendapatkan subsidi, Pak. Subsidi pupuk terutama. Kami sebagai para petani juga masyarakat, yang kami mengharapkan ada kesetaraan dengan petani-petani yang lain,” kata Ketua Kelompok Tani Sang Hyang Seri, Ipin Mansur, kepada Zulhas di depan semua awak media dan para petani lainnya.
Zulhas menerima masukan itu. Dia akan segera mencari solusi agar para petani memiliki pupuk dan bibit unggul sehingga produksi beras nasional bisa dicukupi dari pengadaan dalam negeri.
“Jadi, (alokasi pupuk subsidi yang direncanakan tahun 2025) sudah 9 juta ton. Kemarin kan memang dipotong-potong, 4,5 juta ton. Sekarang sudah 9 juta ton. Jadi 2 kali lebih banyak dari kemarin, mudah-mudahan pupuk besok insyaallah baik,” ucap Zulhas.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Anggun P Situmorang