Menuju konten utama

Zulhas Butuh Anggaran Rp550 M demi Target Swasembada Pangan 2027

Dengan tambahan anggaran Rp550 miliar di Kemenko Pangan, Zulhas optimistis target swasembada pangan pada 2027 bisa tercapai.

Zulhas Butuh Anggaran Rp550 M demi Target Swasembada Pangan 2027
Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), saat ditemui di Kompleks Parlemen usai rapat bersama Badan Anggaran (Banggar), Senayan, Jakarta pada Senin (2/12/2024). tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menjelaskan pentingnya tambahan anggaran untuk mengejar target swasembada pangan pada tahun 2027. Oleh karena itu, dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Zulhas meminta tambahan anggaran sebesar Rp550 miliar.

Zulhas awalnya menyebut swasembada pangan merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Dia juga menyebut Prabowo yang memajukan target itu tercapai dari 2029 ke 2027.

“Nah tadi saya sampaikan di Banggar, kami rapat di Banggar, anggaran kami baru Rp40 miliar. Kami memerlukan kira-kira Rp550 miliar, jadi kurang Rp510 miliar,” ujar Zulhas ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/12/2024).

Menurut Zulhas, usulan tersebut akan dibahas Banggar DPR bersama pemerintah. Menurutnya, pembahasan tersebut membutuhkan waktu selama dua hingga tiga bulan.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan peran Kemenko Pangan dalam mengawal swasembada pangan yang telah ditetapkan Presiden Prabowo. Mulanya, target itu ditetapkan pada 2029, namun dimajukan menjadi 2027.

Zulhas optimistis target itu bisa tercapai, minimal untuk komoditas beras dan jagung serta gula.

“Karena dimungkinkan kelihatan kita akan swasembada pangan tahun 2028 waktu di APEC. Dan (pada pertemuan) G20, bapak presiden sampaikan kita akan swasembada pangan tahun 2027. Tentu ada pertanyaan apa kita bisa? Saya jawab bisa insyaallah. Paling kurang beras, jagung. Gula menuju," kata Zulhas.

Baca juga artikel terkait SWASEMBADA PANGAN atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto