tirto.id - Komisaris Independen baru Garuda Indonesia Yenny Wahid mengimbau para pekerja dan karyawan, termasuk pegawai wanita, di maskapai pelat merah tersebut melapor kepada dirinya jika merasa dilemahkan.
Menurutnya, hal tersebut diperlukan agar tiap karyawan mendapat hak yang sama dan kejadian jam kerja berlebihan seperti yang terjadi di era kepengurusan sebelumnya tak berulang.
"Bukan cuma di Garuda, perusahaan lain manapun di mana pekerjanya merasa dalam posisi yang dilemahkan karena ada relasi kekuasaan tidak seimbang yang terjadi di dalamnya, boleh datang ke saya," ujar Yenny Wahid di Jakarta, Kamis.
Yenny juga menegaskan bahwa semua orang, siapa pun dia, yang merasa berada dalam posisi terlemahkan harus dilindungi.
"Bukan cuma masalah Garuda saja, semua perusahaan. Bukan cuma pekerja yang berada di perusahaan BUMN, namun juga pekerja-pekerja di perusahaan lain pun akan kita bantu," katanya.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan penunjukan politisi Yenny Wahid sebagai Komisaris Independen baru Garuda Indonesia bertujuan untuk melindungi karyawan dan pramugari wanita di maskapai pelat merah tersebut.
Erick mengatakan bahwa kapabilitas dan kemampuan Yenny Wahid tidak usah lagi dipertanyakan, mengingat Yenny Wahid merupakan figur atau sosok yang bagus.
Dengan adanya Yenny Wahid, kata Erick, para pramugari dan karyawan wanita Garuda setidaknya ada yang melindungi mereka atau bisa diajak bicara.
Yenny Wahid sendiri memiliki latar belakang di bidang pergerakan wanita dan posisinya di Garuda merupakan komisaris independen yang menjadi wakil publik atau masyarakat serta bukan wakil siapa-siapa.
Nama Yenny Wahid masuk dalam tim dewan komisaris baru Garuda Indonesia, di mana putri almarhum Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid tersebut ditempatkan sebagai komisaris independen.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana